Kejutan datang dari pertandingan kedua Grup F Piala Dunia 2022 di Al Thumama Stadium, Minggu (27/11/2022). Maroko berhasil mengalahkan Belgia 2-0 lewat gol Romain Saiss dan Zakaria Aboukhlal. Kekalahan Belgia memicu kerusuhan di Brussel. Suporter Belgia yang kecewa membakar kendaraan di jalanan.
Maroko telah enam kali tampil di Piala Dunia pada 1970, 1986, 1994, 1998, 2018, dan 2022. Di Piala Dunia 2022 di Qatar, Maroko lolos ke babak selanjutnya setelah mengalahkan Spanyol lewat adu penalti 3-0.
Di babak perempat final, Maroko mengalahkan Portugal dengan skor tipis 1-0. Maroko mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke semifinal.
Sejarah berulang. Sebelumnya, Maroko juga memulangkan Portugal di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Sebagai tim underdog, Maroko bermain lepas tanpa beban. Apalagi Maroko satu grup dengan negara-negara unggulan, yaitu Inggris, Polandia, dan Portugal.
Ketika pertandingan bergulir, Maroko justru membuat kejutan. Di pertandingan perdana, Maroko berhasil menahan imbang Polandia 0-0. Padahal, Polandia diperkuat Zbignew Boniek yang bersama Michel Platini membawa Juventus merebut Piala Champions pertamanya. Di pertandingan kedua, Maroko kembali berhasil menahan imbang 0-0 tim unggulan Inggris, juara Piala Dunia 1966.
Baca juga: Kunjungan Sukarno ke Maroko
Keberhasilan itu buah dari pembenahan yang dilakukan pelatih asal Brasil, Jose Faria, yang dikontrak Federasi Sepakbola Kerajaan Maroko (FRMF) pada 1983. Faria mengutamakan pembangunan mental para pemain agar tampil percaya diri, disiplin, dan pantang menyerah.
Maroko harus menang di pertandingan ketiga agar bisa lolos ke babak berikutnya. Begitu pula lawannya, Portugal. Keduanya sama-sama baru mengoleksi poin dua. Dalam pertandingan penentuan ini, Maroko menggilas Portugal dengan skor 3-1. Portugal menempati posisi buncit dan harus pulang. Portugal membalas kekalahannya 32 tahun kemudian di Piala Dunia 2018 di Rusia. Gol tunggal Cristiano Ronaldo membuat Maroko menempati posisi bawah dan harus angkat koper.
Maroko menciptakan sejarah dalam Piala Dunia 1986. Dalam penampilan keduanya di Piala Dunia ini, Maroko mencatat dua rekor sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke babak gugur (16 besar) dan negara Afrika pertama yang menjadi juara grup dengan sekali menang, dua seri, dan tanpa kekalahan.
Meski kalah dari Jerman Barat di babak gugur, para pemain Maroko mendapat sambutan meriah. Tak hanya rakyat yang merayakannya di jalan-jalan, Raja Hasan II dan keluarganya juga bersuka cita di istana. Pencapaian ini masih jadi prestasi terbaik Maroko di Piala Dunia hingga kini.
“Belum pernah terjadi dalam sejarah sepakbola dunia sebuah negara Dunia Ketiga atau tim Afrika menjadi juara grup, padahal ini merupakan grup kuat. Banyak orang berharap kami kalah tapi banyak orang justru kalah dalam taruhan. Kami bisa pulang sekarang. Seolah-olah kami sudah menang Piala Dunia,” kata Jose Faria, pelatih Maroko.
Baca juga: Qatar di Gelanggang Sepakbola
Tak hanya menjadi peserta Piala Dunia, Maroko juga beberapa kali mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Maroko telah empat kali gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1994, 1998, 2006, dan 2010 kalah dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Afrika Selatan.
Empat kali gagal tak membuat Maroko menyerah. Untuk kelima kalinya, Maroko mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026.
Pada 11 Agustus 2017, Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko mengumumkan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026. Pada Maret 2018, panitia menyatakan, Maroko menyediakan $16 miliar untuk persiapan Piala Dunia, termasuk membangun infrastruktur transportasi baru, 21 rumah sakit baru, hotel-hotel baru dan fasilitas rekreasi, serta membangun dan merenovasi stadion baru.
Baca juga: Sejarah Sepakbola di Arab Saudi
Pemungutan suara berlangsung pada 13 Juni 2018 selama Kongres FIFA ke-68 di Moskow, Rusia. Maroko meraih 65 suara, sementara Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat meraih 134 suara terpilih menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026. Dengan demikian, Meksiko menjadi negara pertama yang tiga kali menjadi tuan rumah Piala Dunia sedangkan Amerika Serikat dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk kelima kalinya tak menghentikan Maroko. Maroko telah mengumumkan akan mencalonkan lagi menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030, kemungkinan bersama Tunisia dan Aljazair atau Spanyol dan Portugal. Jika berhasil, Maroko akan menjadi negara Afrika kedua setelah Afrika Selatan dan negara mayoritas Arab dan muslim kedua setelah Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia; serta Piala Dunia ini akan menjadi yang pertama diadakan di Afrika Utara.*