Masuk Daftar
My Getplus

Orang Papua Jadi Jenderal

Orang Papua agak terlambat dalam militer Indonesia. Baru pada 1995 ada orang Papua menjadi jenderal.

Oleh: Petrik Matanasi | 07 Mar 2023
Laksamana Pertama TNI Freddy Numberi. (Wikimedia Commons).

MESKI ada tuntutan penghapusan Kodam, Presiden Joko Widodo malah membuat Papua memiliki dua Kodam. Kodam Cendrawasih untuk timur Papua dan Kodam Kasuari untuk bagian barat Papua. Para anggotanya tentu saja banyak yang berasal dari Papua.

Orang Papua agak telat berkarier dalam militer modern Indonesia. Tak seperti orang Jawa, Manado, dan Ambon yang banyak menjadi tentara kolonial Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL). Eksploitasi daratan Papua yang agak belakangan membuat orang Papua tidak banyak bersentuhan dengan pemerintah kolonial Belanda.

Rekrutmen penting orang Papua menjadi anggota militer terjadi pada Perang Dunia II. Setelah Sekutu mendarat di Papua, dibentuklah Bataljon Papoea. Batalyon ini dibentuk oleh tentara Amerika, yang berpangkalan di sekitar Sentani dan Ifar. Salah satu anggota yang terkenal adalah Marthin Indey.

Advertising
Advertising

Baca juga: Lima Pahlawan Nasional Asal Papua

Rosmaida Sinaga dalam Jejak Kebangsaan: Kaum Nasionalis di Manokwari dan Boven Digoel menyebut Marthin Indey adalah salah satu pelatih anggota Bataljon Papoea yang dibentuk akhir tahun 1944. Indey pernah dibawa ke Australia. Ia dijadikan kopral pasukan payung.

Dalam Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Volume 1, Abdul Haris Nasution menyebut Bataljon Papoea terlibat dalam perang melawan Angkatan Laut Jepang dan mereka berjasa dalam mengusir Jepang di Papua.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Bataljon Papoea digunakan oleh Belanda. “Batalyon ini bagian terbesar militer Belanda di Papua, selain kontingen KNIL,” tulis P. J. Drooglever dalam Tindakan Pilihan Bebas! Orang Papua dan Penentuan Nasib Sendiri.

Baca juga: Orang Batak Jadi Jenderal

Beberapa personel Bataljon Papoea pernah berupaya berontak melawan otoritas Belanda. Batalyon ini lalu dibubarkan setelah dirasa tidak berguna. Ketika sengketa Indonesia-Belanda memanas dalam berebut Papua, banyak orang Papua direkrut dalam Papoea Vrijwilligers Korps (PVK) alias Korps Relawan Papua.

Setelah Indonesia memenangkan perebutan Papua, banyak anggota PVK diterima ke dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Namun, selama puluhan tahun gerakan kemerdekaan di Papua terus bergolak. Bahkan, pernah ada aksi desersi legendaris oleh anggota TNI AD bernama Seth Rumkorem.

Baca juga: Orang Minahasa Jadi Jenderal

Rendahnya pendidikan di Papua menjadi penghambat karier orang Papua dalam ABRI. Sekitar tahun 1968, seorang pemuda kelahiran Serui, 15 Oktober 1947, masuk Akademi Angkatan Laut di Surabaya. Namanya Freddy Numberi.

Pada 1995, Freddy Numberi menjadi orang Papua pertama yang menjadi jenderal atau laksamana di Angkatan Laut. Sementara di Angkatan Darat, belum ada satu pun orang Papua menjadi jenderal. Bahkan, belum ada orang Papua yang menjadi panglima.

Hampir dua dekade setelah Freddy Numberi, sekitar tahun 2010, Nico Obaja Woru menjadi brigadir jenderal di Angkatan Darat. Pria kelahiran Serui tahun 1952 ini lulus dari Akademi ABRI di Magelang tahun 1978. Ia pernah berdinas di Korps Baret Merah.

Setelah Nico, ada Joppye Onesimus Wayangkau, Herman Asaribab, dan Ali Hamdan Bogra. Ketiganya berhasil meraih pangkat letnan jenderal. Joppye menjabat panglima pertama Kodam Kasuari yang berdiri sejak tahun 2016. Selain Freddy Numberi, orang Papua yang berhasil jadi jenderal atau laksamana di Angkatan Laut adalah Dick Henk Wabiser dan Abraham Octavianus Atururi.*

TAG

tni al tni ad papua

ARTIKEL TERKAIT

Akibat Bantuan untuk Penduduk Papua Dikorupsi Eksploitasi Hutan Ugal-ugalan Sejak Orde Baru Kisah Mantan Pilot John F. Kennedy Digoelis Makassar Itu Bernama Paiso Komunis Agen Syiar Islam di Belantara Papua Jayapura Bermula dari Kamp KNIL Mula Bendera Indonesia Berkibar di Papua Digoelis Masuk Parlemen Gunung Agung dan Masagung Eks KNIL Ikut Bebaskan Papua