Ridwan Saidi menyebut Sriwijaya fiktif berdasarkan catatan I-Tsing. Namun, biksu Tiongkok itu menyebut Sriwijaya pusat belajar terkenal sebelum ke India.
KOMENTAR
Tambahkan komentar
Kirim
Kirim
Max. 5000 characters
Lihat Komentar Lainnya
Belum ada komentar
Lupa password
Masukkan email yang Anda daftarkan di Historia
Kirim
error message
Lupa Kata Sandi
kode verifikasi telah dikirim ke email Anda
error message
Atur Ulang Kata Sandi
error message
Verifikasi email
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan ke email Anda
Historia berhak me-non aktifkan account yang melanggar atau menggunakan program ilegal untuk mendapatkan poin tanpa pemberitahuan dahulu
Historia bekerja sama dengan pihak ke-3 untuk transaksi redeem point, dalam hal ini pihak ke-3 adalah GetPlus
Historia hanya menjadi platform untuk mengumpulkan poin, redeem poin hanya bisa dilakukan di platform pihak ke-3, dalam hal ini GetPlus
Setelah user redeem point di platform pihak ke-3, maka semua activity yang dilakukan menjadi tanggung jawab pihak ke-3
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab apabila terjadi maintenance web, maintenance produk, dan atau hal - hal lainnya yang terjadi di pihak ke-3 maupun yang terjadi di Historia.id yang dapat mengganggu dalam perolehan poin user maupun dalam keterlambatan masuknya poin user
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab atas hilangnya Poin perolehan, dan atau perbedaan jumlah poin segala transaksi akan tercatat di dalam applikasi pihak ke-3
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab atas perubahan-perubahan syarat & ketentuan yang dilakukan pihak ke-3
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab atas data yang ada di pihak ke-3
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab atas redeem yang dilakukan user di pihak ke-3
Historia sebagai partner tidak bertanggung jawab atas hadiah yang disediakan oleh pihak ke-3
Tambahkan komentar
Belum ada komentar