Masuk Daftar
My Getplus

Asal-Usul Pistol

Dari sebuah meriam-tangan, senjata api genggam berevolusi hingga menjadi pistol yang mudah digunakan dan didapatkan.

Oleh: Historia | 18 Jul 2022
Pistol revolver tua. (Luis Domenech/Unsplash).

Senjata api genggam lahir setelah bubuk mesiu ditemukan di China berbentuk meriam-tangan (hand cannon). Ketika menyeberang ke Eropa, ia disebut pistolet dalam bahasa Prancis pada 1550. Ceko menyebut píšťala (diadopsi dari bahasa Jerman: pitschale, pitschole, petsole, dan variannya), yaitu meriam-tangan yang digunakan dalam Perang Hussit atau disebut juga Perang Bohemian pada 1420-an.

Sementara itu, dalam bahasa Italia disebut pistolese, setelah Pistoia, sebuah kota yang terkenal pada era Renaisans di mana senjata api genggam (dirancang untuk ditembakkan dari punggung kuda) diproduksi pada 1540-an.

Hand Cannon

Meriam-tangan (hand cannon atau hand gonne) sebagai senjata api genggam dibuat pertama kali di China, di mana bubuk mesiu dikembangkan. Bukti paling awal dari meriam tangan adalah gambaran artistik dari tokoh yang menghunus senjata api, ditemukan di sebuah gua di Sichuan, China, dari abad ke-12.

Advertising
Advertising

Meriam-tangan tertua terbuat dari perunggu tahun 1288 yang ditemukan di situs Distrik Acheng, Heilongjiang, China. Meriam-tangan dioperasikan minimal dua orang. Satu orang memegangnya di depan dada, yang lain menyulut api. Prinsip kerjanya mirip meriam.

Baca juga: Membidik Sejarah Senapan

Matchlocks

Matchlock diperkenalkan oleh Portugal pada pertengahan abad ke-14, api sudah tak lagi disulut secara manual. Ia memperkenalkan sistem pemantik peluru. Sumbu api yang dijepit di kepala tangkai logam berbentuk huruf “S” akan digerakkan “mematuk” cawan kecil berisi mesiu. Gerakan mematuk akan terjadi setelah trigger ditarik.

Matchlock jadi tak populer karena mesiunya kerap meletup tanpa diduga. Selain itu, sulit dipakai dalam cuaca basah. Senjata ini bahkan masih sering kalah cepat dari panah.

Baca juga: Di Balik Sejarah Senapan AK-47

Wheellock

Para perancang senjata menemukan sistem pemantik yang lebih aman, yaitu menggunakan batu api (flint). Mekanisme kerja wheellock mirip pemantik korek api gas sekarang. Tarikan trigger akan membuat striker arm (tangkai penjepit) batu api jatuh pada cawan mesiu. Roda bergerigi di bawah cawan kemudian berputar dan menggerus batu api. Percikan api akan membakar mesiu dan tersulutlah mesiu di dalam laras.

Bentuk evolusi pertama diciptakan oleh Johann Kiefuss dari Nuenberg, Jerman, pada 1517, kendati sejumlah literatur menyebut Leonardo da Vinci sekitar abad ke-15. Pistol jenis ini bisa dioperasikan hanya dengan satu tangan. Karena biaya pembuatannya mahal, ia hanya diberikan pada perwira. Wheellock bertahan hingga abad ke-18.

Baca juga: Isu Senjata untuk Kudeta di Indonesia

Snaphaunce

Masih menggunakan batu api tapi mengganti roda bergigi pada wheellock dengan tangkai bergigi yang digerakkan oleh per daun. Muncul kali pertama pada 1570, beberapa literatur menyebut pengguna pertamanya adalah orang Eropa utara.

Namun, ada juga yang menyebut orang Belanda, didasarkan pada kata snaphaunce yang kemungkinan berasal dari kata schnapp hahn yang berarti patukan ayam jago (gerakan striker arm batu api memang mirip patukan ayam jago). VOC memperkenalkan senjata ini ke Jawa. Nama Belanda snaphaenan, di Jawa menjadi senapan.

Baca juga: Bisnis Senjata Keluarga Cendana

Flintlock

Seorang Prancis Marin le Bourgeoys memperkenalkan ciptaannya pada 1612. Dia tak banyak mengubah mekanisme pada snaphaunce, hanya memadukan fungsi tangkai penggerus dengan tutup cawan mesiu. Dia menyerahkan ciptaannya ini pada Raja Henry IV, penguasa Prancis. Kepraktisannya membuat flintlock populer di kalangan militer Eropa dan menggeser wheellock dan snaphaunce.

Model flintlock paling terkenal adalah Brown Bess Flintlock, dibuat pada 1700-an. Jenis yang satu ini bisa diisi mesiu dan proyektil lalu menembaknya dua sampai lima kali per menit. Keakuratannya lumayan meningkat, bisa membunuh orang dari jarak sekitar 10 meter. Flintlock adalah jenis terakhir yang menggunakan batu api.

Baca juga: Empat Senjata Jerman yang Mengubah Dunia

Percussion cap

Alexander John Forsyth, pastor Skotlandia, memperkenalkan sistem pemantik api percussion cap (pemukul topi) pada 1805 yang kelak digunakan sebagai dasar rancang-bangun peluru atau cartridge.

Percussion cap dianggap sebagai pembuka jalan menuju perancangan senjata genggam (handgun) dengan peluru dalam silinder putar atau revolver.

Baca juga: Senjata dari Indonesia untuk Mujahiddin Afghanistan

Revolver

Elisha Haydon Collier dari Boston menciptakan flintlock revolver sekitar 1814. Antara 1819 sampai 1824 John Evans & Son di London memproduksi sekitar 10 ribu. Senjata ini digunakan oleh pasukan Inggris di India.

Samuel Colt melihat senjata ini ketika menjadi awak kabin kapal penjara Corvo pada 1832. Dia pun terinspirasi membuat senjata sendiri: percussion cap revolver. Karena diproduksi di Paterson, New Jersey, revolvernya bernama Colt Paterson.

Sejak itu, perkembangan rancang bangun dan mekanik pistol berkembang luar biasa. Selain memicu pembuatan revolver, peluru juga memicu pembuatan pistol bermagasin, yang variannya terus bermunculan dari masa ke masa. Revolver sendiri tergantikan oleh pistol semiotomatis dan pistol otomatis.

TAG

senjata api pistol

ARTIKEL TERKAIT

Sukarno Ditembak Pistol FN di Istana Menembak Sejarah Glock Asal-Usul Mesin Pendingin Menakar Sejarah Timbangan Pertama Kali Manusia Memakai Narkoba Asal-Usul Saus Tomat Mumi-mumi Tertua yang Terjadi Secara Alami Peradaban dari Jamban ke Jamban Membuat Roti, Kemampuan Dasar dalam Sejarah Manusia Apakah Naga Benar-Benar Ada?