top of page

Sejarah Indonesia

Pemilik Motor Pertama Di Indonesia

Pemilik Motor Pertama di Indonesia

Orang pertama yang memiliki motor di Hindia Belanda. Seorang masinis pabrik gula di Umbul, Probolinggo.

27 Februari 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Motor Hildebrand und Wolfmuller 1894. (Klaus Nahr/Wikimedia Commons).

MMotor merupakan kendaraan yang populer di Indonesia. Harganya relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat. Bahkan, setiap keluarga memiliki lebih dari satu motor. Kendaraan roda dua ini menjadi pilihan banyak orang untuk berbagai kegiatan.


Upaya menciptakan kendaraan bertenaga mesin telah berlangsung sejak abad ke-19. Kala itu, kereta kuda menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan untuk mengangkut orang dan barang. Beragam percobaan dilakukan untuk mengembangkan sebuah kendaraan bertenaga mesin yang memiliki kecepatan lebih besar dari kuda. Salah satunya Gottlieb Daimler. 


Mengutip Ensiklopedi Nasional Indonesia Volume 14, Daimler merupakan orang pertama yang membuat sepeda motor dengan mesin bertenaga bensin pada 1885. Penemu berkebangsaan Jerman itu merancang sebuah mesin dan memasangnya di sebuah sepeda kayu.



Bila Daimler dikenal sebagai orang pertama yang membuat sepeda motor bertenaga bensin, maka Hildebrand und Wolfmuller menjadi yang pertama memproduksi sepeda motor untuk dijual di Munich, Jerman pada 1894.


Edward Abdo dalam Modern Motorcycle Technology menyebut, meski berumur pendek karena desain yang buruk, Hildebrand und Wolfmuller berhasil menjual sepeda motor yang diproduksinya lebih dari 200 unit.


“Sepeda motor ini menggunakan mesin silinder ganda berpendingin air yang memiliki sistem penggerak langsung, artinya bahwa roda terpasang langsung ke mesin, dan karena itu, akan selalu bergerak jika mesin sedang berjalan. Hal ini membuat sepeda motor yang didesain seperti ini menjadi sulit untuk dikendarai,” tulis Abdo.



Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmuller tak hanya diminati orang-orang di Eropa tetapi juga di Hindia Belanda. Di antara ratusan orang yang membeli sepeda motor itu, salah satunya seorang masinis pabrik gula di Umbul, Probolinggo. Pria berkebangsaan Inggris tersebut bernama John C. Potter.


Potter memesan langsung sepeda motor tersebut ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmuller di Muenchen, Jerman. Ia menjadi satu-satunya orang di Hindia Belanda pada saat itu yang menggunakan kendaraan yang digerakkan oleh mesin. Ia sering terlihat berlalu-lalang di Jalan Raya Pos.


Motor pertama di Indonesia produksi Hildebrand und Wolfmuller milik John C. Potter. (Repro Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini).
Motor pertama di Indonesia produksi Hildebrand und Wolfmuller milik John C. Potter. (Repro Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini).

Pemesanan sepeda motor dari luar wilayah Eropa itu mengejutkan Hildebrand und Wolfmuller. “Kedua orang tersebut yang adalah juga pemilik pabrik, pada suatu hari sangat terkejut ketika menerima surat pesanan dari John C. Potter di Probolinggo itu. Barangkali saja mereka kepayahan mencari letak kota di Jawa Timur itu pada petanya,” tulis Abdul Hakim dalam Jakarta Tempo Doeloe.


Di masa menjelang abad ke-20, sepeda motor menjadi benda yang menarik perhatian banyak orang karena bentuknya yang berbeda dengan kereta kuda, seperti delman atau sado, serta tidak ditarik oleh kuda atau hewan lainnya untuk dapat berjalan.



Menurut Abdul Hakim, sepeda motor Hildebrand und Wolfmuller yang dipesan Potter bahkan dianggap ajaib karena kendaraan tersebut dapat berjalan tanpa rantai, tanpa kopling, tanpa magnit, tanpa baterai, dan tanpa seutas kabel pun.


“Peralatannya hanya berupa dua silinder horizontal dan dua tabung yang dipanaskan,” kata Abdul Hakim, “bahan bakarnya adalah bensin atau lebih tepat dikatakan naphta (minyak bumi yang berwarna kuning).” Sebelum dapat menjalankannya, motor ini harus lebih dahulu dinyalakan selama 20 menit.


Memasuki abad ke-20, desain sepeda motor terus berkembang kian canggih dan diproduksi secara massal. Hal ini berdampak besar pada jumlah sepeda motor yang kian banyak terlihat dijalan-jalan berbagai negara, tak terkecuali di Hindia Belanda.



John C. Potter tak lagi menjadi satu-satunya orang yang memiliki dan mengendarai sepeda motor di jalanan. Meski begitu pada 1932 bangkai sepeda motor pertama di Hindia Belanda itu kembali ditemukan. Abdul Hakim menyebut bagian-bagian kendaraan itu berceceran di pojok bengkel milik Potter.


“Berkat bantuan dari para ahli Angkutan Laut Belanda di Surabaya, akhirnya bangkai kendaraan yang berserakan dan berkarat ini berhasil disusun kembali,” sebut Abdul Hakim.

Setelah diperbaiki, sepeda motor milik Potter itu sempat ditempatkan di kantor redaksi mingguaDe Motor hingga kemudian dipindahkan ke museum lalulintas di Surabaya.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page