Dari Bekas KNIL ke Yonif 600
Awalnya bekas KNIL biasa berkumpul dalam satu kompi atau batalyon. Setelah beberapa tahun mereka disebar ke berbagai satuan.
Sultan Hamid II dkk. boleh saja tidak setuju dengan kedatangan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dari Jawa ke Kalimantan Barat. Namun, akhirnya TNI masuk juga ke Kalimantan dan Sultan Hamid II dkk. tak bisa berbuat apa-apa.
Akhir Juni 1950, terbentuk dua batalyon baru di Kalimantan Barat. Batalyon A yang berasal dari batalyon Pagaruyung, Sumatra Barat, dipimpin Mayor Mustafa Kamal. Sementara Batalyon B isinya bermacam-macam.
Menurut buku Tandjungpura Berdjuang Sedjarah Kodam XII/Tandjungpura, Kalimantan Barat, Batalyon B terdiri dari bekas tentara reguler dari Koninklijke Nederlandsche Indische Leger (KNIL) dan pasukan federal Veileigheids Batalyon (VB) Kalimantan Barat yang disponsori Belanda. Ditambah Kompi Pancasila dan pemuda lainnya yang baru dididik.
Sebelumnya, Brigade A Sub Teritorium Militer I Kalimantan Barat, juga mendapat limpahan satu kompi KNIL di Sintang di bawah pimpinan Letnan Satu Lasamahu, satu kompi KNIL di Ketapang pimpinan Letnan Dua Sudiman, satu kompi KNIL di Sambas dan Singkawang, serta satu kompi tentara federal Pontianak. Batalyon B disebar di Ngabang, Kapuas, Sintang, Sanggau, Bengkayang, dan Ketapang.
Baca juga: Sepak Terjang Pasukan 303
Tandjungpura Berdjuang menyebut komandan Batalyon B mula-mula adalah Kapten Alex Prawira alias Abdul Kadir Prawiraatmadja (1921–1991). Benjamin Bouman dalam Van Driekleur tot Rood-Wit: De Indonesische officieren uit het KNIL 1900–1950 menerangkan, Prawira pertama kali masuk militer pada 1941, di mana ia menjadi brigadir artileri KNIL dan sempat sebentar jadi tawanan perang. Setelah 1945, ia jadi perwira artileri di Divisi Siliwangi yang dipimpin A.H. Nasution. Ketika Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah pada 1948, ia tidak ikut dan jadi guru matematika. Setelah 1949, ia aktif lagi di TNI.
Berdasarkan Pengumuman Komandan Brigade G STM 1 Nomor 68/PU/BM/50 tanggal 4 Oktober 1950, Batalyon B telah menjadi Batalyon 609/Tentara Teritorium VI. Batalyon A menjadi Batalyon 608 dan belakangan sebagian personelnya masuk ke Jawa Tengah dan Batalyon 608 yang tersisa di Kalimantan Barat dibentuk lagi.
Tandjungpura Berdjuang menyebut dua kompi Batalyon B ini pernah melawan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat. Dua kompi itu berangkat pada Maret 1951 dan Juni 1952, serta ada lagi pasukan dari Batalyon 609 yang diberangkatkan ke Jawa Barat untuk menggantikan pasukan dari Batalyon 609 yang sebelumnya.
Baca juga: Serdadu KNIL Jawa di Kalimantan Utara
Dari 1953 hingga 1958, Batalyon 609 berada dalam komando Resimen Infanteri ke-20, bersama Batalyon 607, 608, 610, dan 602 dari Kalimantan Timur. Pada Juli 1957, personel Batalyon 609 dikirim ke Jawa Barat lagi. Pada Mei 1960, sebagian prajuritnya dilebur ke dalam Batalyon 316 Siliwangi. Menurut buku Siliwangi dari Masa ke Masa, batalyon yang anggotanya kebanyakan orang Batak itu dinamai Batalyon Infanteri (Yonif) 316/Si Singamangaraja.
Sebagian lagi sisa anggota Batalyon 609 dipulangkan ke Kalimantan Barat. Setelah bertugas di Palopo, sisanya dilatih menjadi kompi Raider 600/Kalimantan. Menurut Ken Conboy dalam Elite: The Special Forces of Indonesia, 1950–2008, kompi Raider 600 itu berbasis di Kalimantan Timur dan bersiap menyusup ke Sabah, Malaysia. Ini terjadi ketika Indonesia di era Sukarno melangsungkan Konfrontasi Ganyang Malaysia.
Jadi, setelah teritorial militer di Kalimantan dipecah menjadi empat Kodam, jejak Batalyon 609 berpindah ke Kalimantan Timur, menjadi bagian dari Resimen Infanteri ke-22, yang kala itu dipimpin Letnan Kolonel Harjono. Resimen itu lalu berkembang menjadi Kodam Mulawarman. Kodam Mulawarman sempat tidak eksis di Kalimantan Timur ketika seluruh Kalimantan disatukan dalam Kodam Tanjungpura selama kurun waktu 1980–1990-an. Sampai akhirnya Kodam Mulawarman muncul lagi membawahkan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Di Kalimantan Timur kemudian terbentuk Yonif 612 Modang. Belakangan satuan ini punya spesialisasi raider dan bermarkas di Manggar, pinggiran kota Balikpapan. Kini Yonif 612 Modang bernama Yonif 600 Modang yang paling dekat dengan IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara dan tentunya batalyon ini masih andalan Kodam Mulawarman.*
Tambahkan komentar
Belum ada komentar