Warrior, Prahara di Pecinan Rasa Bruce Lee
Paket lengkap aksi laga, intrik politik, hingga seks di serial “Warrior” yang dibintangi Joe Taslim. Mengangkat segala cerita prahara di pecinan di abad ke-19 buah karya mendiang Bruce Lee.
KEHENINGAN di tengah malam itu pecah tatkala Ah Sahm (diperankan Andrew Koji) adu pukul dengan Li Yong (Joe Taslim) di aula rumah besar milik tong –organisasi kriminal– Long Zii. Keduanya nyaris saling bunuh jika saja si cantik Mai Ling (Dianne Doan) tak menengahi.
Sebelumnya, Ah Sahm mengikuti salah satu begundal kelompok Long Zii karena ingin mencari kakak perempuannya, Xiaojing. Namun Ah Sahm terpaku diam saat bersua Mai Ling usai bertarung dengan Li Yong. Rupanya Mai Ling tak lain adalah Xiaojing yang sudah punya kehidupan baru di pecinan Frisco alias San Francisco, Amerika Serikat.
Xiaojing kini bukanlah Xiaojing yang dulu, ketika ia masih istri dari seorang panglima brutal di daratan China. Di pecinan Frisco, Mai Ling bukan hanya kekasih Long Zii (Henry Yuk), bos besar kelompoknya, melainkan juga pemimpin de facto kelompoknya lantaran Long Zii yang renta sudah bermasalah kesehatannya. Makin runyam karena Ah Sahm sudah jadi tukang pukul Hop Wei, kelompok rival Long Zii.
Silang sengkarut itu sudah begitu terang tersaji di beberapa episode awal serial drama kriminal dan beladiri Warrior. Serial yang memotret A-Z kehidupan para imigran di kota Frisco dengan problematika di segala sendi kehidupannya ini setidaknya digarap oleh 12 sutradara sepanjang tiga season (2019-2023).
Baca juga: Jurus-Jurus Penghabisan Ip Man
Semua alur ceritanya bergulir di sekitar tokoh Ah Sahm, jago beladiri yang fasih berbahasa Inggris karena kakeknya seorang pelaut Amerika. Ia datang ke Frisco di tengah kondisi memprihatinkan era “Perang/Konflik Tong” pada 1870-an. Lazimnya, orang Tionghoa yang baru turun dari kapal akan langsung digiring bekerja dengan upah minim lewat makelar-makelar macam Wang Chao (Hoon Lee).
Ah Sahm berbeda karena saat baru turun kapal sudah langsung direkrut kelompok Hop Wei pimpinan Bapak Jun (Perry Yung). Sebab, ia merobohkan tiga petugas imigrasi kulit putih arogan di pelabuhan.
Sementara, para imigran perempuan lazimnya sudah diincar para pemilik rumah bordil. Ah Toy (Olivia Cheng) adalah salah satu pemilik rumah bordil yang paling disegani di pecinan Frisco. Tak hanya terampil menjajakan para PSK-nya, Ah Toy juga diam-diam jago main dao (pedang bermata satu) untuk membunuh orang-orang yang dianggapnya berbahaya.
Begitu murahnya upah pekerja Tionghoa rupanya juga membuat resah pekerja dan komunitas imigran Irlandia. Geng fanatik anti-Tionghoa pimpinan Dylan Leary (Dean Jagger) seringkali memukuli, menyiksa, hingga membunuh imigran-imigran Tionghoa di jalanan karena mereka merasa imigran paling berhak mendapat pekerjaan karena berperan dalam Perang Saudara Amerika.
Alhasil Walikota Frisco Samuel Blake (Christian McKay) berkepentingan menjaga kestabilan situasi. Banyak rekan bisnisnya memanfaatkan pekerja Tionghoa yang lebih murah. Meski di depan publik ia kerap menyuarakan kebijakan bernada rasis terhadap imigran Tionghoa, di belakang rupanya Walikota Blake yang biseksual itu merupakan pelanggan rumah bordil Ah Toy. Ia tak puas hanya menggauli istrinya seorang, Penelope Blake (Joanna Vanderham).
Demi meredam panasnya situasi dan mencegah konflik lebih besar antar-kelompok mafia Tionghoa maupun antara komunitas pecinan dengan imigran Irlandia, Walikota Blake membentuk unit khusus kepolisian, “Chinatown Squad”. Chinatown Squad digawangi opsir Irlandia Sersan Bill O’Hara (Kieran Bew) dan opsir muda dari Georgia, Richard Henry Lee (Tom Weston-Jones). Opsir Lee acap jadi korban perundungan verbal para koleganya hanya karena keluarganya berpihak kepada Konfederasi saat Perang Saudara.
Bagaimana kelanjutan kisah Ah Sahm di tengah drama dan prahara di Pecinan Frisco itu? Baiknya Anda saksikan sendiri Warrior (Season 1-3) yang sejak Februari 2024 sudah bisa diputar di platform Netflix.
"Anak Rohani" Bruce Lee
Meski para pemeran utamanya Oriental alias Asia Timur, bukan berarti Warrior dikemas bak franchise klasik Once Upon a Time in China (1991-1997). Vibes yang disajikannya dan music scoring-nya secara sinematografi justru bak kombinasi style-nya Quentin Tarantino di film Kill Bill (2003) atau Djangjo Unchained (2012) tapi “rasa” Bruce Lee. Menjadikan isu-isu kontemporernya dari zaman itu sangat bisa dikaitkan dengan era saat ini.
Warrior begitu lengkap memotret banyak isu di Frisco pada era tersebut, utamanya terkait isu imigran dari daratan China. Di satu sisi, para imigran itu dibutuhkan para industrialis sebagai pekerja “pengganti” pasca-perbudakan dihapus usai Perang Saudara. Namun di sisi lain, para imigran itu tak dianggap manusia seutuhnya oleh orang-orang kulit putih. Menariknya, kisahnya merupakan “anak rohani” praktisi beladiri cum aktor legendaris Bruce Lee.
“Ini (ceritanya) ditulis Bruce Lee, termasuk karakternya dia ciptakan. Story-nya tentang imigrasi orang Tionghoa di 1800-an di San Francisco, tentang tough-nya hidup sebagai minoritas di era itu di Amerika,” kata Joe Taslim, salah satu aktor pendukung utama asal Indonesia, dalam siniar di akun Deddy Corbuzier, 24 Februari 2024.
“Jadi dia (Bruce Lee) mau menceritakan perspektif dia sebagai orang minoritas di Amerika seperti apa. Ini ceritanya tentang perjuangan imigran di Amerika yang ditentang penduduk lokal Irlandia. Lalu dipolitisasi sama corporate, government, akhirnya mereka perang antara orang Irlandia dan imigran China, juga perang antar-sesama (kelompok) China di situ. Jadi ada drama, politik, violence,” sambungnya.
Baca juga: Bruce Lee dalam 10 Fakta (Bagian I)
Selain meramu ceritanya, menariknya Bruce Lee juga menyelipkan ciri khasnya sendiri pada tokoh utamanya, Ah Sahm. Selain perawakannya mirip, gaya bertarungnya juga “11-12” dengan Bruce Lee. Pun soal latar belakang tempatnya di San Francisco yang notabene kota kelahiran Bruce Lee pada 27 November 1940.
Ah Sahm dikisahkan memiliki kakek seorang Amerika. Ini mirip realita di mana Grace Ho yang merupakan ibunda Bruce Lee juga punya darah kulit putih. Adapun kota asal Ah Sahm, Foshan, tak lain adalah kota kelahiran guru beladiri yang paling dihormati Bruce Lee dan salah satu guru besar beladiri wing chun, yakni Ip Man.
Semua itu dikemas dengan gregetnya action beladiri, adegan-adegan kekerasan, intrik politik, hingga adegan-adegan panas seks sehingga hanya cocok ditonton kalangan 18+. Kemasannya tidak 100 persen karya Bruce Lee, melainkan sedikit-banyak disegarkan penambahan adegan dan beberapa tokoh fiktif oleh penulis skenario Jonathan Tropper.
Baca juga: Perjalanan Hidup Ip Man
Jalan ceritanya juga tidak sepenuhnya fiktif. Beberapa adegan dan tokoh merujuk kejadian dan sosok nyata. Tokoh madam Ah Toy (diperankan Olivia Cheng), misalnya, dibuat berdasarkan sosok madam Ah Toy yang awalnya merupakan pekerja prostitusi di Frisco lalu menjadi pengasuh para PSK. Lalu, tokoh Dylan Leary sang pemimpin geng Irlandia anti-China, karakternya berdasarkan sosok serupa bernama Denis Kearney. Sedangkan wakil walikota Frisco nan licik, Walter Franklin Buckley (diperankan Langley Kirkwood), merupakan tokoh yang berdasarkan politikus Partai Demokrat di Frisco, Christopher Augustine Buckley.
Pun beberapa adegan menegangkannya. Adegan-adegan kerusuhan di Season 2 dibuat berdasarkan Pembantaian China di Los Angeles tahun 1871 dan Kerusuhan San Francisco tahun 1877 sebagai bagian dari serangkaian aksi kekerasan anti-China di California.
Meski begitu, Shannon Lee, putri satu-satunya mendiang Bruce, tetap diikutsertakan sebagai produser eksekutif agar alur cerita asli karya ayahnya tetap terjaga. Bruce Lee melahirkan naskah bertajuk “The Warrior” pada 1960-an. Ia menawarkannya ke sejumlah rumah produksi untuk dijadikan serial televisi namun acap ditolak dialihwahanakan.
Baca juga: Bruce Lee dalam 10 Fakta (Bagian II – Habis)
“Karena zaman (1960-an) itu orang Asia enggak boleh jadi lead (pemeran utama, red.) di Hollywood. Dia nawarin itu tapi ditolak. Diganti orang kulit putih, David Carradine yang memerankan jadi orang Asia,” sambung Joe Taslim.
Yang dimaksud Joe Taslim adalah serial televisi Kung Fu (1972-1975) yang dibintangi Carradine sebagai praktisi beladiri campuran Amerika-Cina, Kwai Chang Caine. Banyak pihak menganggap cerita di serial Kung Fu itu mencontek skenario The Warrior milik Bruce Lee, meski stasiun TV ABC yang menayangkannya membantah rumor itu.
“Banyak pertanyaan soal bagaimana penonton merespons (pemeran) pahlawan China di serial Amerika. Faktanya memang isu itu menjadi bahan diskusi dan menurut saya itulah alasannya ‘The Warrior’ mungkin takkan diterima. Mereka (investor) juga mungkin berpikir itu akan berisiko secara bisnis dan saya tidak menyalahkan mereka,” tandas Bruce Lee dikutip Matthew Polly dalam Bruce Lee: A Life.
Deskripsi Film:
Judul: Warrior | Sutradara: Assaf Bernstein, Loni Peristere, David Petrarca, Kevin Tancharoen, Lin Oeding, Jonathan Tropper, Dustin Nguyen, Omar Madha, Nima Nourizadeh | Produser: Shannon Lee, Justin Lin, Richard Sharkey | Pemain: Andrew Koji, Dianne Doan, Joe Taslim, Olivia Cheng, Jason Tobin, Kieran Bew, Joanna Vanderham, Dean Jagger, Tom Weston-Jones, Christian McKay, Perry Yung, Mark Dacascos, Henry Yuk | Produksi: Tropper Ink Productions, Perfect Storm Entertainment, Bruce Lee Entertainment | Distributor: Cinemax, HBO Max, Netflix | Genre: drama kriminal dan beladiri | Durasi: 44-66 menit (3 Season/30 Episode) | Rilis: 5 April-7 Juni 2019 (Cinemax, Season 1-2), 2 Oktober-4 Desember 2020 (HBO Max, Season 3),16 Februari 2024 (Netflix, Season 1-3).
Tambahkan komentar
Belum ada komentar