top of page

Sejarah Indonesia

Eric Carmen Dan All By Myself

Eric Carmen dan "All By Myself"

Pencipta lagu yang sering diputar di radio ini telah pergi. Dia bermusik sejak kecil dan sedari muda belajar menulis lagu sendiri.

15 Maret 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Eric Carmen dalam sampul albumnya yang menggunakan namanya.

SEBELUM internet diakses banyak orang seperti sekarang, lagu ini kerap diputar di banyak stasiun radio niaga, termasuk di Indonesia. Versi Celine Dion –yang di Indonesia diingat karena menyanyikan sound track film Titanic–lebih dikenal di Indonesia. Selain Celine Dion, Frank Sinatra juga menyanyikan lagu ini.


Lagu ini bercerita tentang seseorang yang kesepian ketika masa mudanya mulai berlalu. Sebelumnya dia merasa tak membutuhkan siapa pun dan bercinta baginya hanya bersenang-senang, sampai akhirnya dia merasakan kesepian dan tak satu pun kawannya bisa dihubungi. Begitulah lagu “All By Myself” yang ditulis Eric Carmen lebih dari empat dekade silam.


“Saya mendengarkan musik favorit saya yaitu Rachmaninoff. All By Myself memasukkan melodi dari konser piano keduanya sebagai syairnya,” aku Eric Carmen di laman pribadinya, ericcarmen.com/eric/interviews.htm.



“All By Myself” dirilis awal bulan Desember 1975 di bawah lebel Arista. Kendati waktu peluncurannya berbarengan dengan musim lagu bertema Natal berkumandang, tak butuh waktu lama lagu tersebut menjadi juara di beberapa tangga lagu pop. Kurang dari dua minggu lagu itu sudah didengar banyak orang. “All By Myself” pernah berada di urutan ke-2 tangga lagu Billboard Hot 100, juga nomor 1 Top 100 Singles Cash Box serta nomor 3 di tangga lagu Kanada. Berkat “All By Myself”, yang menunjukkan kepiawaiannya bermain piano klasik, album Eric Carmen terjual jutaan copy.


“All By Myself” merupakan single perdana Eric Carmen sebagai penyanyi solo. Kala itu dia baru saja keluar dari Raspberries. Band ini mempopulerkan “Go All The Way”, lagu yang ditulis Eric ketika masih 21 tahun. Di band tersebut, Eric bermain gitar, piano, dan bernyanyi.


Eric Carmen lahir dari keluarga imigran Yahudi-Rusia pada 11 Agustus 1949 di Cleveland, Ohio. Di Negara bagian itu pula dia belajar musik dan mulai main di beberapa band sebelum masuk Raspberries.



Eric adalah lelaki putus sekolah pada usia 6 tahun namun pada usia 11 tahun dia mendalami piano klasik di sebuah institut musik di Ohio. Eric menjadi pendengar musik pop macam The Beatles sejak 15 tahun. Setelahnya dia belajar main gitar lalu bermain band. Selain Beatles, Eric juga memperhatikan lagu-lagu Beach Boys dan Byrds. Brian Wilson, otak dari lagu-lagu Beach Boys, adalah “guru” dalam membuat lagu bagi Eric.


“Brian memperkenalkan saya pada ide untuk menulis jembatan untuk sebuah lagu yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan bait dan refrainnya,” aku Eric, yang ketika menulis lagu berusaha memilah bagian-bagian menarik yang ingin didengar orang.



Setelah “All by Myself” sukses, Eric terus berkiprah di dunia rekaman. Sekitar satu dekade setelah “All by Myself” dirilis, Eric diminta John Kalodner untuk membuat lagu lagi.


"Tulislah lagu Go All The Way lagi untukku,” kata John.


"John, saat menulis lagu itu, aku berusia 21 tahun, dan itu mungkin bisa dipercaya saat itu. Tapi saya tidak bisa membayangkan bagaimana di usia 35 tahun saya bisa menulis lagu dengan pendekatan remaja seperti itu," kata Eric.


“Kamu bisa melakukannya.”


Eric melakukannya. John menyarankan dengan kord yang berbeda dari “Go All The Way”. Namun, Eric malah memakai kord yang sama. Maka lahirlah “You Took Me All The Way”. Antara “You Took Me All The Way” dengan “Go All The Way” ada kemiripan. John menyukainya. Lagu itu pun dirilis.


Kini, nyaris 40 tahun usia lagu itu. Tentu usia si penulisnya lebih tua. Kemarin, 11 Maret 2024, Eric Carmen meninggal dunia dalam tidurnya pada usianya 74 tahun.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page