Ketika Pangeran Inggris Jadi Korban Pencurian
Kejadian tidak menyenangkan dialami Pangeran George dari Inggris. Ia menjadi korban pencurian saat berkunjung ke Buenos Aires, Argentina.
PENCURIAN tak hanya menyasar masyarakat biasa. Bila ada kesempatan orang penting seperti keluarga kerajaan pun dapat menjadi target perampokan. Kejadian tak menyenangkan ini pernah dialami Pangeran George dari Inggris ketika mengunjungi Argentina. Perjalanan ke salah satu negara di Amerika Selatan itu pun menjadi pengalaman tak terlupakan.
Mulanya kunjungan berlangsung lancar. Surat kabar The New York Times, 5 Maret 1931, melaporkan kedatangan Pangeran Edward yang bergelar Prince of Wales (kelak menjadi raja Britania Raya, Edward VIII) dan Pangeran George di Mar del Plata, Argentina disambut meriah oleh masyarakat. Kerumunan orang berdiri di tengah hujan selama berjam-jam demi menyambut kedua pangeran Inggris itu.
Baca juga: Cara William Thompson Menipu Orang Kaya
Kemeriahan juga terlihat di berbagai sudut kota Mar del Plata yang dihiasi dengan bendera Argentina dan Inggris. Hotel-hotel di tepi pantai pun penuh sesak karena warga antusias untuk berpartisipasi dalam acara makan malam dan tarian yang akan disuguhkan kepada Pangeran Edward dan Pangeran George.
Setelah itu, anggota Kerajaan Inggris tersebut dijadwalkan bertemu dengan Presiden Argentina Jose Felix Uriburu di Buenos Aires.
“Setelah dua hari di Buenos Aires, para pangeran akan kembali ke Mar del Plata dan tinggal hingga tanggal 13 Maret, kemudian mereka akan kembali ke Buenos Aires untuk menghadiri pembukaan pameran perdagangan pada 14 Maret,” tulis The New York Times.
Baca juga: Kisah Plakat Pelantikan Raja Inggris
Di sela-sela kunjungan ke Buenos Aires itulah Pangeran George menjadi target pencurian. Peristiwa itu terjadi ketika kedua pangeran sedang menikmati jamuan makan malam pada 14 Maret 1931.
“Ketika Pangeran Wales dan Pangeran George tengah menikmati jamuan makan malam di Buenos Aires, para pencuri masuk ke kamar tidur Pangeran George di gedung Kedutaan Besar Inggris dan mengobrak-abriknya,” tulis De Locomotief, 1 April 1931. Para pencuri menggasak perhiasan berharga milik sang pangeran.
Baca juga: Nasib Tragis Raja Inggris yang Dimakzulkan
De Limburger, 3 April 1931 melaporkan pencurian yang dialami oleh Pangeran George baru diketahui beberapa hari kemudian.
“Sekarang polisi Buenos Aires menginformasikan bahwa mereka telah berhasil menemukan kembali perhiasan-perhiasan tersebut. Perhiasan-perhiasan itu akan dikirimkan kepada Pangeran George, yang saat ini sedang berada di Brasil,” lapor surat kabar tersebut.
Polisi juga berhasil menangkap pelaku pencurian. Sejumlah surat kabar ramai melaporkan bahwa pelakunya seorang pemuda Argentina dari kalangan terpandang, namun tak ada informasi lebih lanjut mengenai identitas sang pelaku.
Baca juga: Sebelum Charles Menjadi Raja Inggris
Sementara itu, Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, 6 Mei 1931, memberitakan bahwa pelakunya adalah seorang yang telah diperkenalkan kepada sang pangeran sehari sebelum kejadian, dan telah menerima potret Pangeran George yang telah ditandatangani.
“Tidak diragukan lagi, pencuri tersebut akan dihukum berat jika Pangeran George tidak meminta agar kasus ini tidak dilanjutkan. Dia pikir dia telah menghukum pria itu cukup berat dengan membuatnya mengembalikan potret itu,” tulis surat kabar tersebut.*
Tambahkan komentar
Belum ada komentar