top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Ajudan bukan Ajudan Pribadi

Ajudan dalam militer merupakan pangkat di atas sersan mayor. Jenjang ini berkembang menjadi pelda dan peltu.

20 Mar 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Potret adjudant onderofficier instruktur Korps Barisan Madura. (Tropenmuseum/Wikimedia Commons)

MUHAMMAD Akbar Pera Baharudin ditangkap polisi karena kasus penipuan. Ia dikenal sebagai selebgram ajudan pribadi. Kini, ajudan hanya nama jabatan, biasanya di pemerintahan.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ajudan adalah perwira yang diperbantukan kepada raja, presiden, atau perwira tinggi, biasanya diberi tugas mengurus segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaannya.


Di dalam militer, ajudan jenderal atau presiden pangkatnya macam-macam. Dulu, Presiden Sukarno punya ajudan Mayor Mohamad Sabur (belakangan brigadir jenderal) dan Kolonel Bambang Widjanarko. Jenderal TNI A.H. Nasution pernah punya ajudan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.



Pada zaman kolonial Belanda, ajudan tidak hanya istilah resmi untuk petugas yang mengurusi keperluan seorang pejabat, tapi juga pangkat dalam militer seperti adjudant onderofficier KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Lager).


Adjudant merupakan pangkat tertinggi dalam jajaran bintara KNIL. Orang dengan pangkat ini biasanya bintara yang sangat senior. Empat tahun sekali seorang serdadu KNIL belum tentu naik pangkat, tapi lama dinas mempengaruhi besaran gaji mereka.


Di antara ajudan KNIL yang terkenal dari kalangan orang Indonesia adalah Otto Bojoh (1920–2004) dan Sopomena. Otto Bojoh kemudian masuk TNI dan pensiun dengan pangkat letnan kolonel. Sebaliknya Sopomena menjadi kolonel Angkatan Perang Republik Maluku Selatan (RMS) yang tertangkap TNI pada awal 1960-an.



Dalam ketentaraan Indonesia, Angkatan Laut sebelum 1973 sempat memakai istilah ajudan untuk pangkat di atas sersan mayor dan di atas letnan muda laut. Angkatan Udara pada awal kemerdekaan memakai istilah opsir muda udara III untuk pangkat setara ajudan di Angkatan Laut. Sementara Angkatan Darat sudah memakai istilah pembantu letnan sebelum 1957. 


Setelah tahun 1957, dalam Angkatan Darat, di atas sersan mayor terdapat pembantu letnan dua (pelda), di atasnya pembantu letnan satu (peltu), dan di atasnya lagi letnan dua (letda). Pelda terkenal adalah Pelda Djahurup yang memimpin penjemputan Jenderal TNI A.H. Nasution dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, tapi yang dibawanya adalah Letnan Satu Pierre Tendean.



Pelda terkenal yang lain adalah Pelda Sudjono. Ia terbunuh dalam peristiwa Bandar Betsy tahun 1965 yang dianggap aksi sepihak Partai Komunis Indonesia (PKI). Pangkatnya lalu naik jadi letda. Sementara di jajaran perwira tinggi Angkatan Laut memakai laksamana, Angkatan Udara memakai marsekal, dan Angkatan Darat memakai jenderal.


Perubahan terjadi lagi pada 1973. Kali ini jenjang kepangkatan di semua matra ABRI nyaris sama istilahnya, kecuali untuk penyebutan perwira tinggi dan prajurit bawahan. Misalnya, bhayangkara untuk Kepolisian, kelasi untuk Angkatan Laut, serta prajurit untuk Angkatan Udara dan Angkatan Darat.



Setelah 1973, di bawah letda dan di atas peltu terdapat pangkat calon perwira (capa) di Angkatan Darat. Capa terkenal adalah Achmad Kirang, anggota pasukan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, kini Kopassus) yang gugur dalam membebaskan sandera pesawat Garuda Woyla di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand.


Pangkat capa lalu menghilang dalam jenjang kepangkatan ABRI. Namun, di ABRI terdapat tiga jenjang tamtama prajurit dan tiga jenjang tamtama tinggi. Jenjang kepangkatan jadi lebih banyak dibanding zaman kolonial Belanda.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page