1803
Ketika Inggris kembali menyatakan perang terhadap Belanda, Janssens diperintah mengirimkan bantuan ke Jawa –yang dianggap lebih penting dari Tanjung Harapan. Dia mengirim batalyon ke-23, kesatuan bandit dan preman yang lebih pandai memerkosa dan berpesta daripada memanggul senjata, yang direkrut di wilayah terkumuh di Prancis dan Belanda.