Kereta Tanpa Kuda
Sejarah mobil dari Jerman hingga masuk Hindia Belanda.
Raja Kadiri Jayabaya telah meramalkan bahwa kelak kereta akan berjalan tanpa kuda. Tujuh abad kemudian, pada 1885 di Mannheim, Jerman, Karl Friedrich Benz menciptakan mobil beroda tiga, menggunakan penggerak mesin empat langkah, satu silinder, dan berbahan bakar bensin –saat itu bernama ligroin. Mesin empat langkah yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto pada 1876 itu, digerakan oleh piston, yakni mengisap, menekan, membakar, dan membuang. Mobil ini dipatenkan pada 29 Januari 1886 oleh Imperial Patent Office, Berlin.
Karl Benz tak sendirian. Pada 1886, di Cannstatt, Stuttgart, ahli mesin Gottlieb Wilhelm Daimler, memasang mesin empat langkah dan satu silinder buatannya sebagai penggerak untuk menggantikan peran kuda. Meski demikian, mobil buatan Karl Benz yang dianggap sebagai mobil pertama di dunia karena sejak awal didesain sebagai mobil, dan bukan sekadar kereta kuda yang dipasangi mesin.
Daimler mendirikan perusahaan Daimler-Motoren-Gesellschaft (DMG) pada 1890. Namun, dia meninggal pada 1900. DMG pindah ke Stuttgart pada 1903 kemudian ke Berlin pada 1922.
Emil Jellinek, pengusaha mobil yang tinggal di Nice, Prancis, sebagai konsul jenderal Austria-Hungaria, memenangkan balapan menggunakan mobil buatan DMG. Dia akan memesan mobil DMG dalam jumlah besar dengan dua syarat. Pertama, dia akan mendapat konsesi eksklusif DMG untuk wilayah Austria-Hungaria, Prancis, dan Belgia. Kedua, dia diizinkan menamai mobil tersebut “Mercedes” yang diambil dari nama anak perempuannya, Mercedes Adrienne Ramona Manuela Jellinek.
Baca juga: Mengulang Sejarah Mobil Murah
Jellinek meminta kepada Wilhelm Maybach, kepala desainer DMG, untuk membuat mobil sport yang cepat, ringan, dan aman. Maybach medesain mobil Mercedes pertama, yaitu Mercedes 35 hp, yang dikirim ke Jellinek pada 22 Desember 1900. Nama “Mercedes” dipatenkan sebagai merek dagang pada 1902. Jellinek memesan 36 unit senilai 500.000 goldmark. Dia kemudian masuk dalam jajaran dewan direktur DMG.
Kesulitan ekonomi melanda Jerman pasca Perang Dunia I. DMG dan Benz & Cie., perusahaan yang didirikan Karl Benz, yang bersaing ketat selama 40 tahun, merger pada 1926 untuk menekan biaya produksi. Mobil-mobil yang diproduksinya menggunakan nama Mercedes-Benz yang biasa disebut Mercy.
Masih di Jerman. Adam Opel Company, berdiri pada 1863, membuat mobil Opel Lutzmann pada 1899, dua tahun sesudahnya membuat Opel Darracq. BMW membuat mobilnya pada 1928 dan Volkswagen pada 1938. Mobil merek Audi baru dibuat pada 1965, tapi cikal-bakalnya diawali pada 1899 dengan berdirinya August Horch & Cie. Horch mendirikan Audi Company pada 1910. Nama Audi dipilih karena horch (bahasa Jerman) artinya sama dengan audi (bahasa Latin): mendengar.
Baca juga: Cerita Pahit Mobil Rakyat Mazda MR 90
Prospek cerah industri mobil menjalar ke luar Jerman. Di Perancis muncul Peugeot kemudian Renault. Di Amerika muncul Ford dan General Motors (GM) yang memproduksi mobil merek Buick; GM membeli Oldsmobile dan setahun kemudian mengakuisisi Cadillac, Cartercar, Elmore, Ewing, Oakland –kemudian berganti nama menjadi Pontiac; dan Chevrolet bergabung dengan GM pada 1917.
Pada 1898, di Belanda berdiri perusahaan Spyker yang memproduksi mobil menggunakan mesin Benz. Setahun kemudian, muncul perusahaan Fabbrica Italiana Automobili Torino (Fiat) di Italia. Di tahun yang sama, perusahaan Albion berdiri di Inggris, mendampingi British Daimler yang berdiri empat tahun sebelumnya. Di Jepang, Mitsubishi menjadi yang pertama membuat mobil, disusul Toyota. Sedangkan Daihatsu, Honda, Isuzu, Mazda, Nissan, Subaru dan Suzuki, muncul pasca Perang Dunia kedua.
Baca juga: Berdiri di Atas Mobil Sendiri
Di Hindia Belanda, sepeda motor pertama dimiliki oleh seorang pria Inggris John C Potter pada 1893. Setahun kemudian, mobil pertama tiba di pelabuhan Semarang, hanya berselang sembilan tahun setelah mobil pertama dibuat di Jerman. Mobil Benz Viktoria beratap terpal ini pesanan Paku Buwana X.
Mobil kedua adalah Benz Velo tipe Comfortable pesanan AH Prottle. Lalu, kepala pabrik gula Kediri AE Rouffaer, memesan sebuah Peugeot. Tak lama kemudian berbagai merk seperti Albion, Berleit, Fiat, Ford, Darracq, Dellaunay Bellevelle, dan Minervette, meramaikan jalanan di Hindia Belanda.
Dalam buku Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012), James Luhulima, wartawan senior pengasuh rubrik otomotif, juga membahas tokoh-tokoh yang berperan dalam memajukan otomotif di Indonesia, masuknya mobil-mobil Jepang sebagai moda transportasi militer, dan kamus istilah otomotif.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar