top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Dokter Indonesia Pertama Lulusan Belanda

Dia juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat perwira kesehatan pasukan Belanda. Berakhir dengan kecewa.

25 Mar 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Mas Asmaoen, dokter Indonesia pertama lulusan Belanda. (Repro Di Negeri Penjajah).

Pada 1904, Menteri Urusan Daerah Jajahan Dirk Fock mengizinkan lulusan Stovia (Sekolah Dokter untuk Bumiputera) untuk melanjutkan pendidikan kedokteran di Belanda. Abdul Rivai yang pertama memanfaatkan kesempatan itu. Sebelumnya, Rivai yang tiba di Belanda tahun 1899, menempuh pendidikan kedokteran di Univeritas Utrecht. Namun hanya setahun karena lulusan Stovia tidak bisa mengikuti ujian dokter (arts) sebelum memiliki ijazah sekolah menengah atas Belanda. 


Dua orang lulusan Stovia, yaitu Mas Boenjamin dan Mas Asmaoen, menyusul kuliah kedokteran di Universitas Amasterdam. Keduanya mahasiswa yang cemerlang. Kendati Rivai yang pertama masuk Universitas Amsterdam, namun Mas Asmaoen yang pertama lulus.


“Karena Rivai sibuk menulis untuk majalah Bintang Hindia, Asmaoen menjadi pribumi pertama yang menerima gelar dokter Belanda,” tulis Hans Pols dalam Nurturing Indonesia: Medicine and Decolonisation in the Dutch East Indies.


Rivai lulus pada Juli 1908 sedangkan Boenjamin pada Oktober 1908. Rivai kemudian menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi doktor dari Universitas Gent, Belgia. Boenjamin mengikuti langkah Rivai dengan mengambil gelar doktor bidang ilmu kedokteran di Universitas Gent pada 9 Oktober 1909.


“Dengan demikian, Boenjamin menjadi orang Indonesia kedua dan orang Jawa pertama yang meraih gelar itu,” tulis Harry A. Poeze dalam Di Negeri Penjajah.


Abdul Rivai merupakanorang Indonesia pertama yang menjadi doktor dari Universitas Gent, Belgia.(Repro Di Negeri Penjajah)
Abdul Rivai merupakanorang Indonesia pertama yang menjadi doktor dari Universitas Gent, Belgia.(Repro Di Negeri Penjajah)


Menurut Hans Pols, Mas Asmaoen selama beberapa bulan bekerja di Institute of Naval dan Tropical Medicine di Hamburg, Jerman. Setelah kembali ke Hindia Belanda, dia masuk Kristen, memperoleh kewarganegaraan Belanda, menikahi perempuan Belanda, dan bekerja sebagai perwira kesehatan di pasukan kolonial.


“Dia diangkat menjadi perwira kesehatan KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda). Dia menjadi orang Indonesia pertama dalam kedudukan itu,” tulis Poeze.


Beberapa perwira militer keberatan dengan pengangkatan Asmaoen. "Apakah mereka harus memperlakukan petugas medis ini seperti orang Eropa? Bisakah pribumi diandalkan untuk mempertahankan tatanan kolonial? Asmaoen pun kecewa dan frustrasi," tulis Hans Pols.


Karier Asmaoen dalam pasukan KNIL kandas karena para perwira Belanda menolak memperlakukan dia sebagai rekan yang setara. Dia dipindahkan ke Irian, tapi di sana jatuh sakit. Sebagai orang yang kecewa, dia kembali ke Negeri Belanda.


Menurut Poeze, tidak mengherankan Asmaoen sukar menyesuaikan diri di Indonesia sesudah tinggal di Negeri Belanda. Di Indonesia berlaku hambatan warna kulit, yang mengharuskan setiap orang masuk pihak sini atau pihak sana. Hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain pada umumnya ditentukan oleh warna kulit.


"Sementara di Negeri Belanda, tidak demikian halnya: di sana orang Indonesia didekati dan diperlakukan sebagai seorang pribadi; para mahasiswa barangkali bahkan mendapat perlakukan istimewa sebagaimana didambakan oleh para Ethici (pendukung politik etis)," tulis Poeze.


Mas Asmaoen meninggal dunia pada 1916 (sumber lain tahun 1917).

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Mengintip Kelamin Hitler

Mengintip Kelamin Hitler

Riset DNA menyingkap bahwa Adolf Hitler punya cacat bawaan pada alat kelaminnya. Tak ayal ia acap risih punya hubungan yang intim dengan perempuan.
bottom of page