Tragedi Kematian Kennedy
Menyingkap kematian Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy. Sekutu baik Sukarno di Barat itu mati dibunuh. Pelakunya dinyatakan tunggal tapi banyak yang tak percaya.
PADA November 2013, rakyat Amerika Serikat memperingati 50 tahun kematian Presiden John Fitzgerald Kennedy. Acara digelar di kantor-kantor pemerintahan hingga kampus. Tua-muda berbaur untuk mengenang atau mengenal lebih jauh presiden ke-35 mereka yang gugur diterjang timah panas.
Semasa hidupnya, Kennedy dikagumi dan cintai rakyatnya. Terutama karena kebijakannya yang berpihak pada rakyat banyak, dari jaminan kesehatan hingga peningkatan upah, dari penyediaan perumahan hingga pemenuhan hak-hak sipil. Di panggung internasional, Kennedy meredakan Perang Dingin dengan memilih jalan damai. Uni Soviet dan Kuba, dua seteru abadi Amerika Serikat, pun menaruh hormat padanya.
Baca juga: Rahasia Kennedy tentang Sukarno
Dan rakyat Amerika pun terkejut mendengar kabar kematiannya. Dunia ikut berduka. “Ini berita buruk,” ujar pemimpin Kuba, Fidel Castro. Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev menangis tersedu-sedu di Kremlin. Sukarno yang telah menyiapkan wisma negara untuk menyambut kedatangan Kennedy, merasa kehilangan mendalam. “Katakan padaku, mengapa mereka membunuh Kennedy?”
Komisi Warren, yang dibentuk seminggu setelah pembunuhan Kennedy, menyimpulkan Lee Harvey Oswald sebagai pelaku tunggal. Banyak yang tak puas. Muncul beragam teori tentang pelaku lain. Kematian Kennedy seolah sebuah misteri, hingga kini.
Sebagai bentuk penghormatan, Historia menurunkan laporan khusus peringatan 50 tahun kematian Kennedy. Kami mengupas kisah kematiannya yang tragis dan beragam teori yang menyertainya. Tak lupa pula masa bulan madu hubungan Amerika Serikat dan Indonesia di masa pemerintahan Kennedy.*
Berikut ini laporan khusus pembunuhan Kennedy.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar