Tanzania Pernah Tak Akui Soeharto Sebagai Presiden Indonesia
Surat kepercayaan duta besar Indonesia untuk Tanzania tak diterima karena ditandatangan Soeharto.
Presiden Sukarno mengangkat Moehammad Jasin sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Mesir. Namun, pimpinan Angkatan Darat memohon agar posisi tersebut diberikan kepada Letnan Jenderal Mokoginta. Pihak kepolisian tak keberatan. Sebagai gantinya, Jasin yang saat itu menjabat ketua umum DHN Angkatan ’45, ditempatkan sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh di Tanzania.
Kepolisian menggelar upacara militer pelepasan Jasin. Uniknya, upacara ini dipimpin oleh Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian, Soetjipto Joedodihardjo, bekas anak buah Jasin. Soetjipto berbintang empat memimpin penghormatan untuk perwira berbintang dua.
Baca juga: Moehammad Jasin, Komandan dan Polisi Istimewa
Sebelum resmi menjabat sebagai duta besar, Jasin harus menyerahkan surat kepercayaan (credential letter) kepada Presiden Tanzania, Julius Nyerere. Surat tersebut ditandatangani oleh Sukarno. Namun, tiga hari sebelum upacara penyerahan surat kepercayaan, menteri luar negeri Indonesia menginstruksikan agar surat kepercayaan yang akan diserahkan diganti dengan yang ditandatangani oleh Soeharto. Ini karena Sukarno telah dijatuhkan. Soeharto dilantik sebagai penjabat presiden pada 12 Maret 1967.
Protokol kepresidenan Tanzania memeriksa surat kepercayaan yang ditandatangani oleh Soeharto. Namun, mereka mengingatkan adanya salah tulis nama presiden Indonesia, yang seharusnya Sukarno, bukan Soeharto.
“Meskipun telah saya jelaskan adanya pergantian presiden dari Sukarno ke Soeharto, protokol Tanzania tetap tidak dapat menerima alasan tersebut dan bersikeras bahwa Presiden RI adalah Sukarno,” kata Jasin dalam Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang.
Jasin baru dapat bertindak sebagai duta besar setelah menteri luar negeri Indonesia memberikan penjelasan kepada pemerintah Tanzania. Dan pemerintah Tanzania pun menerima surat kepercayaan yang ditandatangani oleh Soeharto. Jasin menjadi duta besar di Tanzania antara tahun 1967-1970.
Seperti negara-negara Afrika lain, pemerintah Tanzania terkejut ketika mengetahui Sukarno dijatuhkan. Sukarno dianggap sebagai pemimpin yang mengerakkan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk meraih kemerdekaannya. Tanzania sendiri merdeka pada 9 Desember 1961.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar