- M.F. Mukhti
- 13 Okt 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 3 hari yang lalu
NARATHIWAT, Thailand selatan awal September 2010. Hari masih pagi. Wilas Petchprom dan istrinya, Komka, bersepeda motor menuju sebuah pasar di Narathiwat sebelum mengisi kelas pagi di sekolahnya. Di tengah perjalanan, mereka ditembak mati orang-orang bersenjata.
Pembunuhan itu merupakan bagian dari kekerasan bersenjata bernuansa separatis yang telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir di Thailand. Siapa saja yang terkait dengan sekolah umum sering jadi sasaran pembunuhan di provinsi-provinsi Thailand selatan. Bagi para penyerang bersenjata, sekolah umum merupakan simbol dominasi politik dan budaya Thailand.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.










