top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Satu Negara Dua Kerajaan di Thailand

Konflik di Thailand selatan terus berlanjut. Ada perbedaan latarbelakang sejarah dan budaya.

12 Okt 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Masjid berusia 300 tahun di Narathiwat, Thailand Selatan. (Wikimedia Commons).

Diperbarui: 3 hari yang lalu

NARATHIWAT, Thailand selatan awal September 2010. Hari masih pagi. Wilas Petchprom dan istrinya, Komka, bersepeda motor menuju sebuah pasar di Narathiwat sebelum mengisi kelas pagi di sekolahnya. Di tengah perjalanan, mereka ditembak mati orang-orang bersenjata.


Pembunuhan itu merupakan bagian dari kekerasan bersenjata bernuansa separatis yang telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir di Thailand. Siapa saja yang terkait dengan sekolah umum sering jadi sasaran pembunuhan di provinsi-provinsi Thailand selatan. Bagi para penyerang bersenjata, sekolah umum merupakan simbol dominasi politik dan budaya Thailand.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page