- Fajar Riadi
- 27 Apr 2013
- 3 menit membaca
Diperbarui: 6 jam yang lalu
DI taman Bois de Vincennes, Paris, diselenggarakan Exposition Coloniale International (Pameran Kolonial Internasional). Di atas taman seluas 110 hektar itu, negara-negara penjajah mempertontonkan semua rupa bangunan yang menjadi wajah masyarakat dan kebudayaan negeri-negeri jajahan. Sejak dibuka pada 6 Mei 1931, jutaan orang berkunjung. Pameran ini mendulang sanjungan, namun juga banjir kecaman.
Belanda mempertontonkan wajah molek Hindia Belanda. Di atas lahan seluas tiga hektar, sebuah anjungan megah seluas 600 meter persegi dibangun. Arsitektur anjungan beratap gonjong Minang berpadu dengan ukiran Jawa. Pintu masuknya berbentuk gapura setinggi 50 meter yang konon meniru pura Camenggon di Sukawati, Bali Selatan, lengkap dengan ukiran batu pualam. Dinding anjungan dibuat dari keping-keping kayu Kalimantan.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











