top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Masyumi Meradang

Ketika suara kaum Islamis jauh dari harapan, suara yang memilih partai komunis justru mengalami peningkatan.

Oleh :
Historia
20 Apr 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kampanye Masyumi pada Pemilu 1955. (Sumber: Perpustakaan Nasional RI)

Diperbarui: 29 Okt

PEMILU 2019 sudah usai. Penghitungan sementara mengunggulkan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) sebagai pendulang suara nomor satu. Di urutan kedua, Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) bersaing ketat dengan Partai Golkar (Golongan Karya). Sementara PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Partai Nasdem (Nasionalis Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) masih saling mengganti posisi di urutan berikutnya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Soebandrio, the Diplomat Who Fought for West Irian

Soebandrio, the Diplomat Who Fought for West Irian

He was Sukarno's confidant in the fight for West Irian. He traveled the world to “fight” in the diplomatic arena, but that journey almost ended tragically.
Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja bersekutu melawan Belanda. Keduanya telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Wanita Perkasa Pembela Jelata

Wanita Perkasa Pembela Jelata

S.K. Trimurti pejuang perempuan yang komplet, disegani kawan maupun lawan. Dia seorang pendidik, wartawan, pengarang, politisi, dan menteri perburuhan pertama.
Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha hiburan malam yang mengorbitkan banyak penyanyi beken ini mengalami kejadian aneh saat menunaikan ibadah haji.
Biarkan Batin Melayang

Biarkan Batin Melayang

Zaman berubah. Kekuasaan berganti. Namun, S.K. Trimurti mampu melewatinya tanpa membuatnya tersingkir dari sejarah.
bottom of page