- Hendri F. Isnaeni
- 19 Okt 2011
- 5 menit membaca
Diperbarui: 2 hari yang lalu
BELANDA semakin terdesak. Jepang menghujani gulag Tanah Merah Papua dengan peluru. Belanda, yang prihatin akan keselamatan keluarga para pejabat Hindia Belanda di sana, meminta agar Australia mengizinkan untuk mengevakuasi warganya dari Boven Digul ke Australia. Permintaan itu disetujui dan pengungsian dipimpin oleh Van der Plas.
Selain warga Belanda, mereka juga mengungsikan para tawanan Indonesia. Pasalnya, Belanda takut, jika dibebaskan Jepang, para tawanan akan menjadi alat propaganda anti-Belanda. Terlebih Jepang membentuk tentara partisan dan akan melakukan pemberontakan. Belanda berharap, para tawanan yang diangkut ke Australia akan membantu Belanda.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











