top of page

Sejarah Indonesia

Israel Akui Kedaulatan Indonesia

Israel Akui Kedaulatan Indonesia

Israel pernah memberi pengakuan atas kemerdekaan Indonesia. Dianggap angin lalu oleh Sukarno-Hatta.

18 Agustus 2013

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Presiden Chaim Weizmann dan Perdana Menteri David Ben Gurion di Swiss, 1945. (Koleksi Foto Nasional Israel).

Diperbarui: 1 Jun

Dunia Arab, terutama negera-negera muslim, yang mula-mula memberi pengakuan kedaulatan Indonesia, setelah adanya anjuran dari Dewan Liga Arab pada 18 November 1946. Namun ternyata Israel, negara yang dikenal kerap memicu konflik di Timur Tengah, turut mengakui. Harapannya, Indonesia memberi pengakuan serupa kepada Israel.


Pada Desember 1949, tak lama setelah pemerintah Belanda menandatangani penyerahan kedaulatan Indonesia, Presiden Chaim Weizmann dan Perdana Menteri David Ben Gurion mengirim telegram kepada Presiden Sukarno dan Menteri Luar Negeri (kemudian Wakil Presiden) Mohammad Hatta. Mereka menyampaikan ucapan selamat.


Pada Januari 1950, Menteri Luar Negeri Moshe Sharett mengirim telegram ke Hatta, memberitahukan bahwa Israel telah memutuskan untuk memberikan pengakuan penuh kepada Indonesia.


“Hatta menanggapi apa yang dilakukan Sharett dan Ben-Gurion dengan ucapan terima kasih, namun tak menawarkan timbal-balik dalam hal pengakuan diplomatik,” tulis Colin Rubenstein, direktur eksekutif Australia/Israel and Jewish Affairs Council (AIJAC), dalam “Indonesia And Israel: A Relationship In Waiting”, dimuat Jewish Political Studies Review, Maret 2005.


Merasa sikapnya bertepuk sebelah tangan, Sharett kembali menulis surat soal rencana pengiriman misi muhibah ke Indonesia. Dalam sebuah surat balasan yang dikirim pada Mei 1950, Hatta menyarankan supaya misi tersebut ditunda untuk waktu yang tak ditentukan.


Keengganan Indonesia untuk berurusan dengan Israel terus berlanjut. Pada Juni 1952, kantor berita Antara melaporkan bahwa pemerintah Indonesia tak berniat mengakui Israel. Berita ini dikutip pers di negara-negara Arab dan Pakistan.


“Sebabnya, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dan karena negara-negara Arab telah memberikan dukungan kepada Indonesia selama perjuangan untuk kemerdekaan,” tulis Rubenstein.


Pada 1953, Sukarno mulai menggagas konferensi negara-negara Asia dan Afrika yang akan digelar di Indonesia. Dalam sebuah pertemuan para calon peserta, negara-negara seperti Burma, India, dan Srilanka, mendukung supaya Israel diikutsertakan. Namun, Indonesia bersama Pakistan bersikeras menolaknya. Akhirnya, saat digelar Konferensi Asia Afrika pada April 1955, Israel tidak ikut berpartisipasi.


Pada 1957, ketika tim nasional Indonesia lolos di zona Asia dan tinggal menghadapi Israel untuk ikut ke Piala Dunia 1958 di Swedia, Indonesia menolak untuk main di Jakarta atau Tel Aviv, ibukota Israel. Indonesia hanya mau main di tempat netral, tetapi ditolak oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Indonesia pun mengundurkan diri. Tak hanya itu, Sukarno bahkan dengan lantang menentang keikutsertaan Israel –dan Taiwan– dalam Asian Games pada 1962 di Jakarta.


Sikap antiimperialisme Sukarno juga mempengaruhi sikap Indonesia. “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Sukarno dalam pidatonya pada 1962.


Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel pun hingga kita tak terwujud.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page