top of page

Sejarah Indonesia

Independensi Yang Memihak

Independensi yang Memihak

Keberhasilan buku ini terletak pada usaha keras menampilkan Mochtar Lubis sebagai manusia biasa.

18 Januari 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Mochtar Lubis dan istrinya, Hally, tiba di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dikawal oleh Polisi Militer karena statusnya masih tahanan rumah. (IPPHOS).

Diperbarui: 31 Jul

MOCHTAR kecil terhenyak menyaksikan tiga kuli kontrak perkebunan dicambuk. Kendati sudah dilarang, ia nekat memanjat pohon, supaya bisa melihat langsung hukuman badan yang dipimpin oleh ayahnya itu. “Perlakuan kejam itu meninggalkan bekas pada saya dan menyebabkan trauma,” kata Mochtar seperti dikutip David T. Hill dalam buku ini.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page