- Jafar Suryomenggolo
- 24 Mei 2020
- 6 menit membaca
PARTAI Komunis Indonesia (PKI) tidak serta-merta berdiri. Lewat Sarekat Islam (SI), organisasi bumiputra terbesar saat itu, aktivis PKI bergerak dan melakukan konsolidasi anggota di tingkat basis. Pada kongres 1921, SI melarang keanggotaan rangkap. Akibatnya, para aktivis PKI mesti keluar. Organisasi terbagi menjadi dua: SI Putih dan SI Merah. SI Putih dipimpin Haji Agus Salim dan Abdoel Moeis (di Yogyakarta), sementara SI Merah dipimpin Semaoen dan Alimin (di Semarang).
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












