- Bonnie Triyana
- 25 Feb 2013
- 3 menit membaca
Diperbarui: 9 Jul
SEANDAINYA sejarah cuma buku tahunan, yang dibuka awal tahun dan ditutup pada akhir tahun, mungkin ia hanya sederet catatan peristiwa tanpa makna. Seperti kronik yang hanya berfungsi sebagai pengingat: tentang kelahiran; kematian; perang; bencana; keceriaan dan kepedihan. Tak ada yang baru, seperti kaset lama memutar lagu yang sama.
Sejarah pun punya geraknya sendiri: spiral, siklus dan linear. Dalam sebuah gerak spiral, dinamika peristiwa bersifat progresif dan berkelanjutan, karena peristiwa sejarah merupakan kesinambungan yang selalu terangkai dari masa lalu. Seperti ulir spiral yang selalu bertemu pada titik yang sama namun peristiwa selanjutnya selalu dianggap bergerak lebih maju dari sebelumnya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












