- Ahmad Makki
- 2 Des 2011
- 3 menit membaca
Diperbarui: 5 jam yang lalu
CAK Ipul mendadak kangen tanah air saat melihat foto di sebuah tabloid terbitan Indonesia. Ia kagum dengan kisah rumah indah bergaya art deco yang kerap digunakan syuting film berbagai keperluan. Saat itu Cak Ipul merantau ke Malaysia, mengadu nasib sebagai TKI. Bertahun kemudian, setelah pulang, dia tak menyangka kalau rumah indah yang dikaguminya lewat sebuah foto itu selalu dilintasinya saat menjajakan soto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Satu hari, perempuan tua yang mendiami rumah tersebut memanggil Cak Ipul yang tengah lewat. Sari Sudhiono, demikian panggilan perempuan itu sebagaimana dikenal Cak Ipul, menawarkan tukang soto ini mangkal di trotoar depan rumahnya. “Tapi ibu minta tolong bukakan gerbang kalau ada tamu. Maklum, kaki ibu sudah tak kuat buat mondar-mandir terus,” demikian kata Sari, seperti ditirukan Cak Ipul.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.










