Wenger dan Lima Pelatih Terawet Sejagat
Arsene Wenger berdiri di antara legenda kehormatan. Satu dari sedikit pelatih terlama yang mengasuh sebuah klub.
ARSENE Wenger adalah Arsenal dan Arsenal adalah Wenger. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap para legenda The Gunners lainnya, Wenger sudah ibarat orang suci bagi klub asal London Utara itu. Juni nanti, di akhir musim 2017/2018, akan jadi periode pamungkasnya membesut Arsenal.
“Saya telah memberikan tahun-tahun terbaik dalam hidup saya pada klub ini. Saya datang saat berusia 46 tahun dan bekerja tujuh hari seminggu –bukan enam hari atau enam setengah hari. Tujuh (hari seminggu) selama 22 tahun! Saya merasa seperti menghadiri pemakaman saya sendiri karena semua orang bicara tentang saya,” cetus Wenger di situs klub, arsenal.com, Minggu 22 April 2018.
Sepanjang kiprahnya, Wenger dijuluki Les Professeur (sang professor) lantaran beragam kebijakannya turut mengubah wajah sepakbola Inggris. Pelatih kelahiran Strasbourg, Prancis 22 Oktober 1949 itu datang ke Arsenal pada Oktober 1996 untuk menggantikan Bruce Rioch.
Semusim berikutnya, perombakan yang digarap Wenger membuahkan hasil juara Liga Inggris. Hingga kini, Wenger menambah tiga titel Liga Inggris dan masing-masing tujuh trofi Piala FA dan Community Shield ke lemari gelar Arsenal. Tinta emasnya terukir dengan dua kali double winners (Liga Inggris dan FA Cup) di musim 1997/1998 dan 2001/2002. Di Liga Inggris musim 2003/2004, Arsenal menyamai rekor tak terkalahkan Preston North End pada musim 1889. Inilah warisan Wenger selama 22 tahun menukangi Arsenal.
Di luar semua itu, Wenger sendiri membuat rekor sebagai salah satu pelatih terlama yang bertahan di sebuah klub. Dalam sejarah, ada lima pelatih lain yang juga tak kalah awet mengasuh sebuah klub top. Siapa saja mereka?
Sir Alex Ferguson – 27 Tahun
Sebelum pensiun pada 2013,arsitek Manchester United (MU) bernama lengkap Sir Alexander Chapman Fergusonini jadi musuh bebuyutan sekaligus sahabat terdekat Wenger di Liga Inggris. Sir Alex membesut The Red Devils selama 27 tahun (1986-2013). Dia berhasil mempersembahkan 13 titel Liga Inggris, lima FA Cup, empat Piala Liga, 10 Charity Shield/Community Shield, dua trofi Liga Champions, serta masing-masing satu UEFA Cup (kini Europa League), Piala Super Eropa, Intercontinental Cup dan Piala Dunia Antarklub.
Sir Alexander Chapman "Fergie" Ferguson (Foto: fifa.com)
Bukan hanya Inggris dan Eropa, dunia pun merasa kehilangan ketika Sir Alex pensiun. Perdana Menteri Inggris David Cameron sampai memberi sepatah-dua patah kata perpisahan. “Segala puja-puji untuk Sir Alex Ferguson. Seorang yang luar biasa dalam sepakbola Inggris dengan karier yang sukses dan menakjubkan,” ungkap Cameron dikutip The Telegraph, 8 Mei 2013.
Ronnie McFall – 30 Tahun
Masih di ranah Britania Raya, Ronnie McFall mencatatkan sejarahnya sendiri di klub Liga Irlandia Utara Portadown FC. Putra asli Kota Portadown bernama lengkap Ronald Joseph McFall itu menukangi klub berjuluk The Port’s pada 1986-2016 dengan total 1.483 pertandingan. Sebelum jadi pelatih, McFall merupakan bek sayap Portadow nera 1960-an dan 1970-an. Dia mendongkrak prestasi Portadown yang sebelumnya belum pernah juara Liga Irlandia Utara.
Ronald Joseph "Ronnie" McFall (Foto: uefa.com)
Sebagai pelatih, McFall mempersembahkan gelar liga pertamanya di musim 1989/1990.Tiga gelar lainnya menyusul di musim 1990/1991, 1995/1996, dan 2001/2002. Tiga titel lain, Irish Cup, dua Ulster Cup, enam Mid-Ulster Cup, serta masing-masing satu Charity Shield, Gold Cup, dan IFA Championship juga berhasil dipersembahkan McFall.
Portadown menjalani musim 2016 dengan buruk. Terlebih, setelah disingkirkan klub kasta kedua Lurgan Celtic, 2-3, di perempatfinal Irish Cup, Maret 2016. McFall pun memutuskan pensiun.“Ronnie McFall MBE – 4 Titel Liga dan 3 Irish Cup. Terima Kasih Ronnie,” bunyi pernyataan resmi klub setelah menerima surat pengunduran diri McFall.
Bill Struth – 34 Tahun
Dalam sejarah Glasgow Rangers FC, William ‘Bill’ Struth berada di jajaran legenda. Pria kelahiran 16 Juni 1875 itu menjadi pelatih kedua sejak klub top Skotlandia itu berdiri 146 tahun lampau. Struth jadi patron di klub berjuluk The Gers sepanjang periode 1920-1954, melampaui rekor masa bakti 21 tahun pelatih pertama RangersWilliam Wilton (1899-1920). Foto Struth masih terpajang di lemari trofi kehormatan Rangers di Ibrox Stadium.
Foto William "Bill" Struth di Hall of Fame Stadion Ibrox (Foto: Wikimedia Commons)
Dalam besutannya, Rangers mengoleksi 18 titel SFL (Liga Skotlandia), 10 Scottish Cup dan sepasang trofi Scottish League Cup. Momen tersuksesnya terjadi tahun 1947, di mana Struth mempersembahkan Treble Winners (SFL, Scottish Cup dan Scottish League Cup). Nama Struth hingga kini diabadikan jadi nama salah satu tribun Ibrox Stadium. “Tribun Besar Utama dinamai Bill Struth Main Stand sebagai monumenyang disucikan untuk figur tersukses dalam sejarah sepakbola Skotlandia,” ungkap David Leggat dalam biografi Struth: The Story of an Ibrox Legend.
Willie Maley – 43 Tahun
Sebelum jadi pelatih, William Patrick Maley merupakan bek Third Lanark, Manchester City, dan Glasgow Celtic FC. Meniti karier sejak 1887, di tahun terakhirnya sebelum gantung sepatu (1897) Maley merangkap pemain-pelatih. Dalam sejarah The Bhoys, Maley tercatat sebagai pelatih pertama (1897-1940). Dia mengasuh Celtic selama 43 tahun dengan total 1.614 pertandingan resmi.Tim sekota Rangers itu meraup 14 titel SFL dan 14 Scottish Cup.
William Patrick Maley, pelatih terlama yang menukangi Celtic FC (Foto: CelticFC405/Youtube)
Nama Maley masuk jajaran Hall of Fame sepakbola Skotlandia pada 15 November 2009. Sayang, Maley mengakhiri pengabdiannya di Celtic dengan musim yang buruk. Maley memutuskan pensiun pada Februari 1940 kala Celtic berada di urutan buncit klasemen liga. “Celtic sudah menjadi hidup saya dan eksitensi saya terasa hampa tanpanya,” ujar Maley, dikutip Kevin McGarra dalam Celtic: A Biography in Nine Lives.
Guy Roux – 44 Tahun
Sejak 1980-an, AJ Auxerre seolah jadi tim pencetak pemain bintang Eropa asal Prancis. Sebut saja Eric Cantona, Laurent Blanc, Alain Goma, Basile Boli, Djibril Cisse, hingga Philippe Mexes. Mereka meretas kebintangannya lewat tangan dingin sang pelatih Guy Roux, mantan pemain Auxerre 1952-1961. Hingga kini,Roux masih memegang rekor pelatih terlama yang menangani sebuah klub top Eropa. Masa bakti Roux terhitung sejak 1961 hingga 2005 (44 tahun).
Guy Roux melatih AJ Auxerre lebih dari empat dasawarsa (Foto: auxerretv.com)
Maestro kelahiran Colmar, 18 Oktober 1938 itu sukses mempromosikan Auxerre ke kasta tertinggi Ligue 1 (Liga Prancis) di musim 1980/1981. Soal titel, selain gelar Ligue 2 1979/1980, Roux mendatangkan gelar prestisius pertama Ligue 1 pada 1995/1996 dan empat trofi Coupe de France serta satu titel Intertoto Cup. Roux memutuskan pensiun pada Juni 2005 usai Auxerre memenangkan Coupe de France. “Guy membangun Auxerre seperti sekarang nyaris dengan tangannya sendiri. Dia hidup dan bernafas untuk klub. Dia monumen hidup bagi sepakbola Prancis,” sanjung eks legenda Auxerre dan timnas Prancis, Basile Boli, dikutip The Guardian, 12 Juni 2005.
Baca juga:
Para Bintang yang Disanjung Standing Ovation
Diusir di Pengujung Karier
Kala Arsenal Tak Berdaya di Surabaya
Paman Choo, Pelatih Asing Pertama Timnas Sepakbola Indonesia
Rasis Tak Kunjung Habis
Tambahkan komentar
Belum ada komentar