top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Kegebet Cinta di Hotel Atlet

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Atlet berjodoh tak jauh dari lingkungannya.

15 Apr 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Rossy Syechabubakar bersama suami, Rany Kristiono dan keempat putrinya (Foto: Dok. Rossy/Kolase: Gun Gun Gunadi Historia)

TENIS meja nyaris merenggut masa muda srikandi tenis meja Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar. Tapi dia tak pernah menyesalinya. Ada kebanggaan besar yang dia dapatkan dari pengorbanan itu. Selain prestasi mengharumkan negeri, Rossy mendapatkan banyak hal.


“Dari tenis meja, menjadikan saya seorang PNS, seorang ibu empat anak. Mungkin kalau bukan karena tenis meja, enggak ketemu sama bapaknya anak-anak,” kata Rossy tersipu, saat ditemui Historia.


Rossy menjadi satu dari sekian banyak atlet yang membina rumahtangga dengan sesama atlet. Pertemuan pertamanya dengan Rany Kristiono, pebasket tim Panasia Bandung (Bandung Kukar) yang kemudian menjadi suami Rossy, terjadi di Hotel Atlet (kini Century Park Hotel) tahun 1993. “Waktu itu saya sedang ada persiapan Pelatnas untuk Asian Games 1994. Dia (Rany) juga ketika itu menginap di situ karena ada pertandingan basket (Kobatama),” kata perempuan kelahiran Bandung, 28 Juni 1972 itu.


Keduanya saling berkenalan dan kemudian berteman. Lambat-laun, hati Rossy mulai kegaet pria berpostur 195cm asal Bogor itu. Rasa rindu yang terhalang ketatnya jadwal latihan dan pertandingan mereka atasi dengan saling berkirim surat.


“Kalau pelatnas di Cina atau Korea Utara, tiap hari kirim surat. Isinya ya keseharian saya. Tapi yang namanya kirimannya bukan kilat, kadang dua minggu baru sampai. Malah pernah sayanya sudah pulang ke Indonesia, suratnya baru sampai ke dia (Rany),” kenang Rossy.


Rossy bersyukur kedua orangtuanya, Ali Umar Syechabubakar dan Nurlaeni, bisa menerima hubungan itu. “Orangtua saya enggak masalah, sampai kita menikah tahun 2001 di Bandung. Ya karena sama-sama atlet, waktu ngelamar ya biasa saja, enggak aneh-aneh,” jelas Rossy.


Meski bersuamikan pebasket, Rossy mengaku tak pernah menyukai bola basket, termasuk kala sering ikut menonton suaminya bertanding. “Memang saya enggak suka basket. Enggak paham aturannya. Kalau ada wasit meniup peluit karena ini, karena itu, saya enggak pernah tahu artinya,” sambung Rossy lagi.


Setelah pensiun, Rossy berkutat dengan kesibukannya di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor. Rany memilih jadi pelatih basket di sekolah swasta. “Enggak pernah mau dia jadi PNS, walau sudah ditawari. Sekarang dia kerja swasta, melatih SMP-SMA Pelita Harapan Sentul juga,” ujarnya.


Kehidupan mereka kian semarak dengan kehadiran empat putri: Diva Marcella Maharani, Najwa Julianoer Qayrani, Jasmine Aprillia Khirani, dan Nayla Julia Aisyahrani. “Semoga salah satunya, atau ya haruslah, ada yang ngikutin jejak orangtua, jadi atlet,” tandas Rossy.


Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha hiburan malam yang mengorbitkan banyak penyanyi beken ini mengalami kejadian aneh saat menunaikan ibadah haji.
Biarkan Batin Melayang

Biarkan Batin Melayang

Zaman berubah. Kekuasaan berganti. Namun, S.K. Trimurti mampu melewatinya tanpa membuatnya tersingkir dari sejarah.
Banjir Besar di Jakarta

Banjir Besar di Jakarta

Banjir besar yang melanda Jakarta merendam kawasan Monas. Rencana Presiden Soeharto dan Ibu Tien meninjau diorama Supersemar di museum Monas terpaksa dibatalkan.
Kisah Prajurit Doyan Kawin

Kisah Prajurit Doyan Kawin

Poligami dipraktikkan oknum tentara sejak dulu. Ada yang dapat hukuman karenanya.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Johan Kepler Panggabean merupakan pengusaha nasional sekaligus sahabat Presiden Sukarno. Perusahaannya agen tunggal mobil VW dari Jerman berakhir menyusul pergantian kekuasaan.
bottom of page