top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Yasuke Si Samurai Hitam

Seorang budak asal Afrika menjadi tangan kanan Oda Nobunaga. Dia menjalani hidup layaknya samurai.

26 Feb 2015

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Sampul buku Kuro-suke yang terinspirasi dari kisah Yasuke. (iiclo.or.jp).

Pada 1581, massa di Kyoto melabrak rumah misionaris Jesuit, Alessandro Valignano, karena ingin melihat budak yang dibawanya dari Mozambik, Afrika Selatan. Beberapa orang terluka, bahkan ada yang tewas, saking antusias melihat budak itu.


Kejadian itu sampai ke telinga Oda Nobunaga (1534-1582), seorang daimyo (tuan tanah-pendekar) Provinsi Owari sekitar Nagoya, yang tengah berdiam di Kyoto. Dia dan pengikutnya menaklukkan sepertiga wilayah Jepang dari kekuasaan para tuan tanah feodal untuk mempersatukan Jepang di bawah panji satu pemerintahan.


“Karena merasa dipermalukan oleh insiden tersebut, Oda Nobunaga sendiri yang memanggil si budak Afrika, memeriksanya dengan saksama untuk memastikan bahwa warna kulitnya asli, menghadiahkannya uang, dan menjadikannya pelayan,” tulis Gary P. Leupp dalam Interracial Intimacy in Japan: Western Men and Japanese Women, 1543-1900.


Nobunaga menyematkan nama “Yasuke”, yang artinya kurang lebih “orang berkulit hitam.”


Keberadaan Yasuke tercatat dalam beberapa catatan sezaman. Kronik tentang Nobunaga, Shinchokoki, mendeskripsikan pertemuan pertama Yasuke dengan Nobunaga. Saat itu Yasuke berusia 26 atau 27 tahun, tubuhnya hitam legam, kuat, dan bisa sedikit berbahasa Jepang. Tingginya sekitar 188 cm, sangat mencolok bagi ukuran orang Jepang kala itu.


Yasuke diizinkan mengenakan baju samurai dan membawa senjata perang Nobunaga dalam beberapa pertempuran. Meski menjalani hidup layaknya samurai, Yasuke tidak memiliki tanah. Dia seorang samurai hanya sebatas nama.


Penghambaan Yasuke berakhir ketika Akechi Mitsuhide, panglima Nobunaga, berkhianat dan memaksa Nobunaga melakukan seppuku, ritual bunuh diri, pada Juni 1582. Yasuke akhirnya dilepaskan karena Mitsuhide menganggapnya orang asing yang tak tahu apa-apa.


Beberapa kronik menyebutkan dia kemudian diserahkan kembali kepada para misionaris Jesuit. Setelah itu, nama Yasuke menghilang dari sejarah.


Karena pengkhianatannya, Mitsuhide tewas sebelas hari kemudian oleh panglima Nobunaga yang lain, Toyotomi Hideyoshi. Baru pada masa kepemimpinan sekutu Nobunaga lainnya, Tokugawa Ieyasu, Jepang dipersatukan di bawah panji Dinasti Tokugawa yang berlangsung selama 250 tahun –dikenal dengan nama Zaman Edo (1603-1867).


Pada masa ini, orang-orang kulit hitam kembali berdatangan. Sebagian besar diperdagangkan sebagai budak oleh orang-orang Belanda melalui jaringan dagang VOC. Selama Zaman Edo, sebagian kecil dari mereka bahkan menetap di pos dagang Belanda di Pulau Deshima.


“Seperti Yasuke, beberapa orang Afrika ditempatkan oleh para tuan tanah dalam beragam kapasitas, sebagai prajurit, penembak, pemusik, dan penghibur,” tulis John G. Russell, “The Other Other: The Black Presence in the Japanese Experience”, termuat dalam Japan’s Minorities: The Illusion of Homogeneity suntingan Michael Weiner.


Kisah hidup Yasuke menginspirasi lahirnya buku cerita anak-anak tentang seorang samurai berkulit hitam yang mengabdi pada Nobunaga. Judulnya Kuro-suke, yang ditulis Kurusu Yoshio pada 1960-an. Kuro-suke kemudian memicu terbitnya buku-buku bacaan historis untuk anak-anak serupa di Jepang.


Kisah Yasuke akan diangkat ke layar lebar yang akan diperankan oleh Chadwick Boseman, Sang Raja Wakanda dalam film Black Panther. Film ini akan digarap oleh Eric Feig's Picturestart, De Luca Productions, Solipsist Films, dan X●ception Content. Dalam data filmografi di imdb.com disebut Yasuke menjadi film terakhir Chadwick Boseman dalam status pre-production. Selain akan memerankan Yasuke, Chadwick Boseman juga menjadi produser. Sayangnya, Chadwick Boseman meninggal pada 29 Agustus 2020 di usia 43 tahun karena kanker.


Tulisan ini diperbarui pada 29 Agustus 2020.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page