- M.F. Mukhti
- 5 Mar 2013
- 3 menit membaca
Diperbarui: 3 hari yang lalu
MANTAN Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersuara lantang mengomentari penyerangan bersenjata di Sabah yang memakan banyak korban jiwa. “Tidak ada jalan keluar selain meluncurkan serangan balik untuk mengusir mereka,” ujarnya. Mahathir menganggap pemerintah Malaysia keliru mengirimkan polisi. “Ancaman eksternal semestinya ditangani oleh angkatan bersenjata,” kritiknya.
Konflik itu diawali oleh penyusupan ratusan warga Filipina Selatan, yang mengklaim sebagai Tentara Diraja Kesultanan Sabah ke Lahad Datu, Sabah, Malaysia awal Februari 2013. Mereka berusaha mengambil kembali Sabah (Kalimantan Utara) dari Malaysia, yang mencaploknya 50 tahun silam.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











