top of page

Sejarah Indonesia

Lebaran Tanpa Mudik Di Awal Republik

Lebaran Tanpa Mudik di Awal Republik

Kalau sekarang gagal mudik karena corona, dulu banyak orang batal mudik karena perang melawan Belanda.

7 Mei 2020

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kaum perempuan mempersiapkan masakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri yang menandai berakhirnya bulan Ramadan di Sumatra Barat pada masa kolonial. (Tropenmuseum/Wikimedia Commons).

GUNA mencegah penularan virus corona dari daerah zona merah ke berbagai wilayah lainnya, pada Selasa, 21 April 2020 Presiden Joko Widodo resmi melarang masyarakat mudik Lebaran. Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, mengingat mudik adalah salah satu tradisi terbesar umat Islam di Indonesia. Pada saat yang sama mencegah penularan virus juga penting. Pendeknya, ‘perang’ melawan virus menyebabkan terhentinya arus keinginan untuk mudik.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page