Kota Tak Lagi Legenda
Kota Heracleion tidak lagi menjadi legenda seperti Atlantis. Kota perdagangan penting tersebut digambarkan dengan teknologi 3D.
SELAMA berabad-abad, Heracleion diyakini hanyalah sebuah legenda seperti kota dongeng Atlantis. Kota yang luar biasa kaya dan disebutkan oleh penulis Yunani, Homer, serta dikunjungi Helen dari Troy dan kekasihnya, Paris ini, terkubur di dasar bawah laut selama ribuan tahun.
“Kenyataanya,” tulis Richard Gray, koresponden sains, di telegraph.co.uk (28/4), “Heracleiton benar adanya, dan satu dekade setelah para penyelam mulai mengungkap kekayaan itu, para arkeolog menghasilkan gambaran seperti apa kehidupan kota di era para firaun itu.”
“Kehidupan nyata Atlantis yang tenggelam di lepas pantai Mesir hampir 1.200 tahun lalu kini telah diangkat ke permukaan dengan bantuan 3D,” tulis dailymail.co.uk (28/4).
Kota yang disebut juga Thonis itu menghilang di bawah laut Mediterania sekira 1.200 tahun lalu dan ditemukan selama survei pantai Mesir pada 2001. Penemuan ini berawal dari seorang arkeolog bawah air, Dr. Franck Goddio, ketika sedang mencari kapal perang Prancis yang karam pada pertempuran di Sungai Nil pada abad ke-18.
Dalam pencariannya, Goddio tidak sengaja menemukan reruntuhan kota kuno Heracleion di garis pantai Mesir. Setelah menghapus lapisan pasir dan lumpur, para penyelam menemukan bukti kekayaan luar biasa, yang menggambarkan bagaimana kehidupan kota Heracleion pada masa silam, yang diyakini sebagai kota pusat perdagangan di kawasan Mediterania.
Para arkeolog menemukan lebih dari 64 reruntuhan kapal –jumlah terbesar dari kapal kuno yang pernah ditemukan di satu tempat–, 700 jangkar, koin-koin emas dan timbangan terbuat dari perunggu dan batu yang digunakan dalam perdagangan dan untuk menghitung tarif perpajakan, patung raksasa setinggi 16 kaki, ratusan patung kecil dewa-dewa Mesir, bongkahan-bongkahan batu yang berisi inskripsi Mesir Kuno dan Yunani, dan puluhan sarkofagus yang diyakini berisi mumi binatang persembahkan untuk Amun-Gereb, dewa utama Mesir Kuno.
Selain itu, peneliti menemukan sisa-sisa kuil legendaris Amun-Gereb, di mana Cleopatra ditahbiskan untuk memerintah Mesir. Dari kuil ini membentang jaringan kanal dan saluran, yang memungkinkan kota ini menjadi pelabuhan terpenting di Mediterania.
Tim peneliti belum dapat menentukan apa yang menyebabkan Heracleion tenggelam. Tapi kemungkinan karena ketidakstabilan sedimen dari batuan di Heracleion dan naiknya permukaan laut.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar