Serba-serbi Hewan Kesayangan Michael Jackson (Bagian II – Habis)
Dari 50 spesies koleksi Michael Jackson, enam di antaranya jadi peliharaan kesayangan. Sebagian nasibnya getir pasca-Neverland Ranch ditinggalkan.
SEJAK disidang atas kasus dugaan pelecehan anak, Michael Jackson sudah tak pernah lagi kembali ke Neverland Ranch meski dia diputuskan tak bersalah dan divonis bebas Pengadilan Tinggi Santa Barbara County pada 13 Juni 2005. Neverland Ranch merupakan wisma dengan taman hiburan dan kebun binatang di Los Olivos, California yang ia miliki sejak 1988 hingga empat tahun sebelum kematiannya pada 25 Juni 2009.
Setelah Michael tak lagi meninggalinya, Neverland mulai mangkrak dan akhirnya dijual pada 2009. Meski begitu, propertinya baru laku terjual pada 2020 dan nahasnya, banyak hewan peliharaan yang tak terurus sejak 2005 bernasib pahit. Hal itu terungkap lewat film dokumenter Searching for Michael Jackson’s Zoo with Ross Kemp (2022).
“Untuk seseorang yang menghabiskan banyak waktu dalam kariernya menuding para kritikus terhadapnya sebagai orang-orang bodoh, mungkin itu juga berlaku buat Jackson terkait perlakuannya terhadap binatang, atau mungkin lebih buruk karena ia tahu bagaimana merawatnya dengan layak namun pada akhirnya ia tak melakukannya,” kata Kemp saat menarasikan dokumenter tersebut.
Setidaknya terdapat 50 fauna eksotis dari 130 hewan yang dimiliki Michael Jackson, baik saat masih tinggal di Hayvenhurst maupun saat sudah berkediaman di Neverland Ranch. Enam di antaranya jadi peliharaan kesayangan, seperti sepasang llama yang bernama Lola dan Louie, dan seekor ular boa bernama Muscles yang kerap menemaninya ke studio rekaman. Berikut tiga fauna yang jadi favorit Michael:
Bubbles (Simpanse)
Selain llama bernama Louie dan ular bola bernama Muscles, Michael tampak dalam banyak foto di media massa bersama seekor simpanse (Pan troglodytes). Primata jantan paling cerdas yang dinamai Bubbles itu sudah jadi peliharaan Michael sejak 1985.
Craig Halstead dan Chris Cadman dalam Michael Jackson the Solo Years menyebut, Bubbles awalnya merupakan simpanse percobaan berusia tiga tahun yang diselamatkan Michael dari sebuah laboratorium kanker di Texas. Idenya datang dari manajer Frank Dileo yang menganggap menyelamatkan dan merawat simpanse itu akan menaikkan imej Michael yang eksentrik.
“Oleh karenanya Bubbles jarang tinggal bersama Michael. Bubbles lebih sering tinggal dengan saya,” kata Bob Dunn, pawang Bubbles, dikutip Halstead dan Cadman.
Meski diselamatkan dengan tebusan 65 ribu dolar, Bubbles pernah jadi korban kekerasan Michael saat sudah dipindahkan ke Neverland Ranch. Pakar primata Jane Goodall mengungkapkan, Bubbles beberapa kali jadi korban pelemparan setiap kali primata itu dianggap tak patuh pada Michael. Pasca-Neverland Ranch ditinggalkan, Bubbles diserahkan ke penangkaran Center for Great Apes pada Maret 2005.
“Bubbles menderita kekerasan setiap kali ia melakukan hal yang salah. Michael bercerita bahwa suatu waktu ia pernah melemparinya dengan sesuatu. Saya bilang, ‘well, Michael, menurut Anda yang dilakukan itu hal benar?’ Dia menyesali, ‘tidak, itu tidak benar’,” kenang Goodall saat diwawancara Kemp.
Gypsy (Gajah Asia)
Dari 130 hewan peliharaan Michael Jackson, tiga di antaranya adalah mamalia darat terbesar: gajah. Dari tiga koleksinya, satu yang paling ia sayangi adalah seekor gajah Asia (Elephas maximus) berjenis kelamin betina yang bernama Gypsy.
Gypsy didapatkan Michael dari sahabatnya, Elizabeth Taylor, pada 1991. Gajah itu jadi hadiah buat Michael karena Elizabeth diperbolehkan melangsungkan pernikahannya yang ketujuh dengan Larry Fortensky di Neverland Ranch.
“Michael Jackson dan Elizabeth Taylor sudah jadi teman dekat sejak 1980-an. Kedua bintang itu sering terlihat bersama di berbagai acara besar seperti American Music Awards. Elizabeth juga sering jadi tempat curhat dan pendukung Michael di kala suka dan duka. Elizabeth pula yang pertamakali menjulukinya Raja Pop di Soul Train Awards 1989,” tulis François Allard dan Richard Lecocq dalam Michael Jackson, All the Songs: The Story Behind Every Track.
Selain Gypsy, pada 1997 Michael mengoleksi dua gajah Afrika (Lexodonta africana) bernama Ali dan Baba. Keduanya merupakan penyintas perdagangan ilegal di Afrika Selatan dan baru dibeli Michael setelah keduanya diselamatkan di Kruger National Park.
Dari penelusuran Kemp, ketiga gajah itu dirawat dan dilatih oleh pawang di Neverland Ranch menggunakan cambuk dan tongkat berkait. Ali kemudian disumbangkan ke sebuah kebun binatang di Jacksonville, Florida. Baba baru menyusul setelah Neverland Ranch terbengkalai mulai 2005.
Adapun nasib Gypsy masih jadi misteri. Sebagaimana sepasang llama yang juga jadi peliharaan kesayangannya, pasca-2005 keberadaan Gypsy juga tak terlacak bak hilang ditelang bumi.
Baca juga: Panglima Besar Pelihara Ular
Jabbar (Jerapah)
Kepemilikan sejumlah fauna liar oleh Michael Jackson mengusik beberapa lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan, seperti People for the Ethical Treatment of Animals (PETA). Salah satunya terkait lima ekor jerapah (Giraffa camelopardalis) yang berada di kebun binatang Neverland Ranch.
Satu dari lima jerapah yang paling disayang Michael itu dinamai Jabbar. Empat lainnya dinamai Annie Sue, Princess, JJ, dan Rambo. Nahasnya, Jabbar yang punya tinggi 4,8 meter itu mati dan dua lainnya nyaris terbakar hidup-hidup ketika terjadi kebakaran di sebuah lumbung di Neverland Ranch.
“Jabbar mati dalam sebuah kecelakaan. Sungguh sangat disayangkan bahwa pintu (lumbung) itu jatuh mengenai kandang jerapah dan Jabbar (mati akibat) lehernya patah,” ungkap David Nordhal, seniman yang juga teman dekat Michael, saat diwawancara Kemp dalam dokumenter tersebut.
Empat jerapah yang tersisa pada 2007 dilelang dan terjual pada pasutri Tommy dan Freddie Hancock untuk dipelihara di Banjoko Wildlife Preserve, Page, Arizona Utara. JJ maupun Rambo disebutkan mati karena kesalahan penanganan oleh kedua pasutri yang tak punya keahlian merawat fauna liar tersebut.
“Pada 2008 kami sempat menulis surat kepada Michael Jackson untuk ikut bertanggungjawab atas empat jerapah yang pernah dipelihara di Neverland Ranch setelah kami menerima banyak komplain dari masyarakat tentang situasi jerapah itu di Page, Arizona. Sekarang kami meminta pemerintah kota Page untuk menyita dua jerapah yang tersisa dan merelokasi ke fasilitas yang bisa merawat mereka dengan layak sebelum terlambat,” ungkap pernyataan resmi PETA di laman resminya, 12 Januari 2010.
Baca juga: Kisah Hewan Peliharaan Sukarno dan Hatta
Tambahkan komentar
Belum ada komentar