Peran Connie Sutedja di Dunia Nyata
Di masa jayanya, dia primadona kaum Adam. Tegar bertahan saat diterpa prahara di masa senja.
DI masa jayanya, Connie Sutedja merupakan primadona. Paras geulis mojang Tasikmalaya itu membuat banyak kaum Adam yang kepincut padanya.
“Ya banyak dulu yang naksir, sih. Tapi jangan disebut ah, enggak enak sama orangnya. Ada yang sejawat, pernah juga sutradara,” ujarnya saat ditemui Historia di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, 11 April 2019.
Beberapa di antara yang kesemsem itu pernah menjalin kisah asmara dengan Connie. Sayangnya, tak satupun dari mereka berhasil mengajak Connie naik ke pelaminan.
“Banyak yang serius. Kadang saya pacaran sama orang, begitu orang itu mau serius, langsung saya putusin. Sadis banget memang waktu itu saya. Kalau sudah serius ngajak nikah, saya pilih putus saja. Enggak tahu kenapa. Enggak ada angin enggak ada hujan, bingung gitu,” lanjut Connie yang sampai usia 74 tahun ini memilih tetap sendiri.
Tapi sejatinya, tidak banyak orang tahu bahwa Connie pernah menikah di usia dini, bahkan sebelum menjalani debutnya di perfilman pada 1964. “Justru ini yang belum pernah dibongkar. Saya itu terjun ke (perfilman) itu istilahnya sudah janda. Dulu di kampung menikah masih muda banget, jadi saya punya anak juga usia muda banget. Makanya orang enggak percaya kalau saya sudah punya anak. Masih ingat saat ketemu Nani Wijaya. Nani, kenalin ini anak saya. ‘Anak dari kuping?’, katanya kaget dia. Ih Nani, ini bener anak saya. Jadi orang pikir saya masih gadis,” ujarnya.
Seingat Connie, saat di usia SMA dia dijodohkan dengan pria yang masih kerabat jauh keluarganya. “Iya, saudara jauh, Karsana namanya. Ya namanya di kampung, kalau usia 16-17 tahun kalau belum nikah kan gimana ya pandangan orang. Jadi ya dijodohkan. Kebetulan waktu itu saya juga mau tapi dalam hati saya, enggak lama nih jodohnya,” sambungnya.
Suara hati Connie benar menjadi kenyataan. Usia pernikahannya dengan Karsana tak panjang kendati pernikahan itu membuahkan seorang putra, Agus Sutedja. “Akhirnya kemudian pisah dan ya enggak menyalahkan siapa-siapa juga. Waktu ikut (ajang) Ratu Vespa pas saya sudah pisah. Sekarang sudah meninggal orangnya,” sambung Connie.
Lama sendiri, Connie kembali pernah jatuh ke pangkuan seorang pria lain yang lama naksir padanya. Adalah Moeslim Taher, Rektor Universitas Jayabaya periode 1962-1988 yang mampu menaklukkan hatinya. "Memang awalnya saya enggak ingin serius sampai menikah. Tapi akhirnya saya bersedia dipersunting pada 1983. Tapi pernikahan keduanya itu pun hanya seumur jagung dan belum sempat memiliki keturunan lagi.
"Dua tahun kemudian bercerai lagi. Karena awalnya enggak boleh aktif lagi dan kembali ke dinia film. Padahal di era itu sedang masa puncak karier saya. Awalnya dibilang saya boleh tapi kemudian tidak. Setelah bercerai saya merasa merdeka aja gitu. Tetapi sampai sekarang masih berhubungan baik dengan keluarganya," lanjutnya.
Baca juga: Connie Sutedja Si Ratu Vespa
Connie akhirnya keukeuh tak menikah lagi setelah gagal dua kali dan menjatuhkan hatinya pada dunia perfilman. “Saya sudah puas sampai saat ini walau enggak dapat (piala) Citra. Cukup satu penghargaan kesetiaan profesi dari Departemen Penerangan. Saya sendiri sudah cinta sekali dunia (film) ini. Apapun kata orang soal dunia film, ini adalah pelengkap kebudayaan Indonesia.”
Diguncang Prahara Penipuan
Nama besar di dunia film dipupuk Connie dari nol. Sembari menjadi single-parent, dia menapaki tangga demi tangga popularitas hingga akhirnya jadi primadona. Hingga kini pun, Connie masih setia tampil di layar kaca dalam beragam sinetron dan film televisi (FTV), sembari terkadang berbisnis barang antik.
Seiring dengannya, keuangan “Ibu Hebring” pun makin menggelembung. Namun pada 2010, ketika dia masih berkibar, pernah tetiba jatuh menghujam bumi. Connie jadi korban penipuan hingga hampir “gulung tikar”. Mengutip Kompas, 29 Maret 2010, Connie ditipu temannya, Syukriani Yunus (SY), yang mengaku seorang pengusaha batubara.
Baca juga: Connie Sutedja Si Singa Betina dari Marunda
Sang pelaku mengajak Connie berbisnis bareng membuka tambang batubara di Maros, Sulawesi Selatan dengan iming-iming keuntungan menggiurkan. Connie setuju. Alhasil, Connie tertipu. Deposito, uang penjualan rumah dan berlian pun raib dengan kerugian mencapai Rp2,6 miliar.
“Stres saya di situ. Enggak mau syuting, enggak mau apa. Sampai sempat sakit, bolak-balik dirawat ke rumahsakit. Kalau sekarang kasusnya sudah selesai. Dia (SY, pelaku) sudah dipenjara. Tapi ya boro-boro uang balik. Tapi Alhamdulillah, Allah (SWT) baik sekali sama saya. Pas sedang sakit lagi ditemani anak, saya buka-buka Alquran. Tiba-tiba saya ditelefon (rumah produksi) SinemArt. Ditawari peran di drama seri Tukang Bubur Naik Haji pada 2013,” kata Connie.
Tapi, Connie tak langsung menerima tawaran itu. Dia belum berniat kembali main di layar kaca sehingga beberapa lama mendiskusikan tawaran itu dengan anaknya. Namun salah seorang utusan SinemArt berhasil membujuknya comeback. Kebetulan, Connie bakal main bareng salah satu sohibnya, Nani Wijaya.
Baca juga: Langganan Mengiringi Benyamin
“Masih ingat saya, Mbak Nining namanya dari SinemArt yang membujuk saya. Katanya perannya bagus, sudah jalan setahun, menemani Bu Nani juga. Enggak sangka itu anugerah dari Allah. Empat tahun kemudian saya hampir 2000 episode di situ. Keganti! Alhamdulillah…Allah yang ganti, Allah yang ganti, Alhamdulillah malah lebih,” ujar Connie sambil emosional saat menceritakan titik balik hidupnya itu.
Baca juga: Nangke Lande Punye Cerite
“Sekarang kalau belum ada calling lagi dari SinemArt, saya milih nunggu. Tawaran lain sih banyak. Tapi kok saya merasa utang budi banget ya sama SinemArt. Enggak apa-apa lah, nunggu, walau makin tua juga makin dikit perannya. Selagi saya mampu, saya enggak pernah merencanakan masa pensiun. Selagi masih ada yang mau pakai saya (untuk peran di layar kaca), saya oke aja,” tutupnya.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar