top of page

Sejarah Indonesia

Pencipta Mars Abri

Pencipta Mars ABRI

Robertus Robet menyanyikan plesetan Mars ABRI untuk menentang militer aktif masuk ke pemerintahan.

6 Maret 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

Robertus Robet, aktivis demokrasi dan HAM, ditangkap polisi terkait orasinya dalam aksi Kamisan pada 28 Februari 2019. Dosen dan ketua jurusan sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu lantang menentang masuknya kembali militer aktif ke pemerintahan seperti pada masa lalu yang disebut dwifungsi ABRI.


Dalam orasinya, Robet mengajak teman-teman muda untuk mengingat lagu yang dinyanyikan pada masa Reformasi tahun 1998. Lagu ini sudah populer sejak 1990-an.

Robet menyanyikannya:


Angkatan Bersenjata Republik Indonesia


Tidak berguna


Bubarkan saja


Diganti Menwa


Kalau perlu diganti Pramuka.


Naik bis kota gak pernah bayar


Apalagi makan di warung Tegal


“Lanjutannya terlalu sensitif,” kata Robet. “Tapi, lagu ini jangan-jangan mesti kita ingat kembali. Kenapa? Karena ada ancaman yang muncul di depan kita. Generasi-genarasi baru yang muncul mesti mulai mencipta lagu-lagu semacam ini untuk menghadapi tantangan-tantangan zamannya.”


Penggalan video orasi Robet yang direkam dan diunggah di akun Youtube Jakartanicus, kemudian menyebar di media sosial. Robet ditangkap pada Kamis dini hari (7/3). Polri menetapkannya sebagai tersangka ujaran kebencian karena menghina TNI.


Lagu yang dinyanyikan Robet itu plesetan dari Mars ABRI. Selain di kalangan ABRI, lagu inibiasanya dipakai untuk siaran khusus di RRI atau TVRI. Lagu ini juga biasa menjadi pembuka acara “Kamera Ria” di TVRI. Bait awalnya begini:


Angkatan Bersenjata Republik Indonesia


Setiap saat siap sedia


Mempertahankan, menyelamatkan


Negara Republik Indonesia


Lagu dan aransemen “Mars ABRI” diciptakan seorang anggota ABRI kelahiran Tarutung, Sumatra Utara, bernama Mangasa Adil Tampubolon. Dia mempelajari musik selama empat tahun di Akademi Musik Yogyakarta. Setelah lulus pada 1960, dia menandatangani ikatan dinas dengan TNI-AD. Pada saat yang sama, dia menyunting putri Solo bernama S. Rohima. Mereka dikaruniai tiga anak: Yendro Ario Damero, Arino Lakso, dan Tri Ria Utami.


Dalam majalah Dharmasena edisi Februari 1992 terbitan Pusat Penerangan Hankam, disebutkan M.A. Tampubolon pernah bertugas cukup lama di Pusat Penerangan Hankam (sekarang Puspen ABRI). Sesuai profesi yang ditekuninya, dia memegang jabatan terakhir sebagai kepala Biro Musik Paban IV Spersman (Staf Personel, Pembinaan Tenaga Manusia, dan Pendidikan) Hankam sebelum pensiun tahun 1985.


Selain Mars ABRI, M.A. Tampubolon juga menciptakan Mars dan Hymne Persit Kartika Candra Kirana (Organisasi Istri Anggota TNI-AD), Mars dan Hymne Ikatan Kesejahteraan Keluarga ABRI, ABRI Masuk Desa Manunggal, dan Taman Mini Indonesia Indah.


“Kedua lagu terakhir (ABRI Masuk Desa dan Taman Mini Indonesia Indah) diciptakan almarhum memenuhi permintaan Ibu Tien Soeharto, namun belum sempat dipopulerkan karena masih harus diadakan revisi/penyempurnaan di beberapa bagian,” tulis Dharmasena.


Selain itu, dia  juga mengarang kurang lebih 40 lagu Pop (lagu-lagu remaja), tetapi masih dalam koleksi pribadi dan belum sempat dipasarkan.


M.A. Tampubolon meninggal dunia dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel Caj. pada Minggu, 19 Januari 1992. Dia memiliki empat tanda penghargaan: Bintang Gerilya, Satya Lencana Kemerdekaan I dan II, dan Satya Lencana Penegak.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page