- Darma Ismayanto
- 24 Feb 2012
- 4 menit membaca
Diperbarui: 3 hari yang lalu
PERJALANAN hidup membawanya tinggal di Indonesia. Ini bermula ketika Lee Ling Khai, ayahnya, seorang pejuang kemerdekaan China, membawa istri dan anak-anaknya, termasuk Lee Man Fong yang masih berusia empat tahun, meninggalkan negeri leluhur untuk merantau ke Singapura. Di sana Ling Khai merintis bisnis dagang dan berhasil meraih sukses berkat bantuan seorang sahabat bernama Dr Sun Chung-Shan –nama lain dari Dr Sun Yat Sen.
Lee Man Fong, lahir di kota Guangzhou, China, pada 14 November 1913, sempat mengenyam pendidikan di Anglo-Chinese School dan belajar melukis pada seorang guru bernama Lingnan. Tapi jiwa pejuang ayahnya sepertinya belum padam meski tinggal di negeri orang. Ling Khai terlibat dalam dunia politik yang membangkrutkan bisnisnya, dan akhirnya meninggal dunia karena sakit pada 1929. Hidup menjadi pertarungan sesungguhnya bagi Man Fong, yang menggunakan keahliannya menggambar untuk menafkahi ibu dan ketujuh saudaranya. Sayang, hasilnya tak pernah mencukupi.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












