top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Makanan Jiwa dari Sang Pematung

Masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, lebih mengenal karya-karyanya ketimbang namanya.

16 Apr 2012

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Edhi Sunarso (1932-2016).

Diperbarui: 2 hari yang lalu

Bagi sebagian besar warga Jakarta, patung Selamat Datang di bundaran Hotel Indonesia, patung Dirgantara di Pancoran, atau patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng tentu tak asing lagi. Seniman Edhi Sunarso menjadi pelaksana penggarapan ketiga patung monumental tersebut. 


Lahir di Salatiga, 2 Juli 1933, perjalanan Edhi di dunia seni menyimpan kisah unik. Dalam katalog pameran “The Monumen”, digelar di Galeri Salihara, Agustus 2010, Edhi menceritakan, menjadi seniman tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja bersekutu melawan Belanda. Keduanya telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
bottom of page