top of page

Sejarah Indonesia

Kisah Hak Cipta Dan Royalti Musik Di Indonesia

Kisah Hak Cipta dan Royalti Musik di Indonesia

Diperkenalkan oleh Amir Pasaribu, hak cipta dan royalti musik belum mendapat tanggapan. Diteruskan oleh Bing Slamet.

9 April 2021

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kaset musik yang sering dibajak dan dilanggar hak ciptanya. (Fernando Randy/Historia.ID).

Diperbarui: 5 Mei

AWAL April 2021, insan musik Indonesia bergembira. Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. PP ini berisi mewajibkan pengguna lagu atau musik di karaoke, bioskop, restoran, hotel, bank, kafe, pub, kelab malam, diskotek, kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan bus membayar royalti kepada pencipta atau pemegang hak cipta lagu atau musik.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page