Horor Sadis Keluarga Pengabdi Iblis
Menghadirkan kengerian berbeda. Memiliki kaitan dengan sekte penyembah raja iblis.
SELEPAS kematian sang ibu, Ellen Leigh, Annie Graham (Toni Collette) tak bisa hidup tenang. Arwah sang ibu seolah masih menggentayangi rumahnya. Kesuraman hidupnya diperparah dengan meninggalnya sang putri bungsu, Charlie Graham (Milly Shapiro), dengan cara mengenaskan.
Dengan plot yang berjalan lamban di awal plus iringan ilusi tata suara yang “menghiptonis” degup jantung penonton, sutradara muda (31 tahun) Ari Aster meracik suasana awal nan mencekam film pertamanya itu, Hereditary, dengan cara anti-mainstream. Film indie ber-genre horor supranatural ini tak lazimnya film-film horor Hollywood di era kekinian.
Selingan jump scare akan terasa sangat langka di film berdurasi 127 menit yang diproduksi PalmStar Media, Finch Entertainment, Windy Hill Pictures, dan A24 ini. Penonton justru lebih sering diajak menahan napas sembari menggeretakkan gigi lewat beragam adegan-adegan yang cenderung sadis seperti scene saat Charlie tewas dengan kepala terpenggal akibat terkena tiang listrik atau kala Annie kesurupan dan memenggal kepalanya sendiri dengan kabel.
Hereditary, berarti “turun-temurun”, menuai banyak pujian dari para kritikus, tidak hanya di belahan bumi Barat tapi juga di Indonesia. Rilis pada 8 Juni 2018 di Amerika Serikat, film ini tayang di Indonesia sejak 26 Juni 2018 dan so far diklaim sebagai horor paling mencekam dan mengerikan yang pernah ada.
“Level creepiness-nya bikin jarum jebol. Sutradaranya baru 31 tahun. Film pertama. Sutradara Indonesia mesti nyembah. Dan malu kalo bikin film asal-alasan. Apalagi kalo sok,” kicau sineas Joko Anwar di akun Twitter-nya, @jokoanwar, 26 Juni 2018.
Keluarga Graham yang "dicengkeram" masa lalu menyeramkan (Foto: sundance.org)
Alur cerita Hereditary cukup familiar dengan para penggila horor tanah air. Beberapa alurnya sungguh mirip alur Pengabdi Setan, film horor era 1980-an yang di-remake Joko Anwar 2017 silam. Kemiripan terjadi misalnya di adegan pembuka dengan meninggalnya anggota keluarga tertua, pengungkapan rahasia terkait pemujaan setan, dan adanya penumbalan anggota keluarga demi pelestarian sekte pengabdi iblis. Di Hereditary, pengabdi iblisnya adalah Ellen dan Joan (Ann Dowd), seorang yang awalnya diminta bantuan psikis kala Annie berduka hebat.
Dalam menit-menit akhir film, Aster mengungkap siapa Ellen dan Joan dan dari mana mereka bisa berjamaah menyembah raja setan Paimon. “Roh Paimon yang bersemayam sejak Charlie lahir, terkirim ke Peter di akhirannya karena Paimon menginginkan tubuh seorang laki-laki,” tutur Aster kepada Variety, 11 Juni 2018.
Siapa Paimon?
Paimon –kadang disebut Paimonia, Poymon, Peyman, atau Bayemon– pertama kali disebutkan dalam literatur demonologi karya Ioannes Wierus (Johann Weyer), De Praestigiis Daemonum. Tabib dan ahli demonologi asal Belanda ini merilis karya itu dalam edisi cetak pertama kali di Basel pada 1563.
Wierus merangkumnya dari berbagai manuskrip yang tak diketahui asal masanya, seperti kitab Liber Officiorum Spirituum. Wierus menggambarkan Paimon sebagai raja iblis kesembilan dari 72 raja iblis lain yang dia data. Paimon salah satu pengikut paling taat Lucifer, malaikat yang dibuang dari surga yang dianggap perwujudan iblis.
Ilustrasi Wujud Raja Iblis Paimon (Foto: Dictionnaire Infernal)
Wujud asli Paimon sebagaimana ditulis bab “Ars Goetia” dalam kitab Lesser Key of Solomon atau dikenal Lemegeton, yang merangkum manuskrip-manuskrip dan karya Wierus pada abad 17, adalah sesosok iblis laki-laki namun berwajah perempuan yang menunggangi unta. Dia sosok raja neraka berlimpah harta dan punya wawasan ilmu pengetahuan luas.
Paimon juga digambarkan sebagai raja iblis yang punya pengetahuan masa lalu dan meramalkan masa depan. Paimon berkemampuan menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang telah mati. Dia pendiri Ordo Dominion yang punya pasukan 200 legiun arwah.
Kekuatan-kekuatan itu membuatnya punya pengikut, seperti yang dituangkan Aster dalam Hereditary. “Dia (Paimon) ahli dalam seni, ilmu pengetahuan, dan ilmu gaib. Dia bisa dipanggil dan terikat pada tubuh manusia,” ungkap S. Connoly dalam Daeomolatry Goetia.
Baca juga:
Teror Arwah di Rumah Bersejarah
Janda Terkaya dan Makhluk Tak Kasat Mata
Pengabdi Setan Tanpa Klenik
Mengenal Sisworo Gautama Putra, Sutradara Pengabdi Setan
Tambahkan komentar
Belum ada komentar