- Fajar Riadi
- 30 Mei 2013
- 3 menit membaca
Diperbarui: 1 hari yang lalu
PADA 1902, J. van den Brand, seorang pengacara di Medan, menulis buku ringkas berjudul De Millioenen uit Deli. Dia menyajikan gambaran rinci tentang derita para kuli yang disiksa majikan pengusaha Belanda di perkebunan Deli, Sumatra Timur. Kisah yang ditulis van den Brand tersebar luas dan memantik kemarahan orang-orang di Negeri Belanda. Mereka menganggap politik etis yang digembar-gemborkan pemerintahannya di Hindia Belanda isapan jempol belaka.
Deli pernah menjadi pusat perkebunan, utamanya tembakau. Adalah Jacobus Nienhuijs –seorang pegawai firma JF van Leewen di Surabaya– yang memulainya setelah dia mendapat konsesi tanah cuma-cuma dari Sultan Deli. Nienhuijs mencoba menanam tembakau dan tenyata ketika dipanen pada 1865 menghasilkan tembakau bermutu baik.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.



_large.jpg)








