top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Buya Hamka, Ulama Panutan

Chand Parwez Servia mengidolakan Buya Hamka. Sosok ulama teladan dalam suasana keberagaman.

31 Jul 2020

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Chand Parwez Servia, produser Starvision. (IG: @chandparwez).

Sejak remaja, Chand Parwez Servia (61) ikut membantu kakaknya yang jadi pengusaha bioskop di kota kelahirannya, Tasikmalaya. Ketika duduk di bangku kuliah, kakaknya mempercayakan sebuah bioskop di Cirebon kepadanya. Pada masa itulah, pria berdarah Pakistan ini belajar negosiasi dengan produser sekaligus mempelajari cara kerja produser film.


Kegiatan Chand Parwez di bisnis film mulai dikenal luas ketika dia ikut mendirikan Festival Film Bandung, yang kemudian dilarang pemerintah Orde Baru. Agar festival film itu tetap berjalan, dia mengubah nama kegiatan menjadi Forum Film Bandung. Tahun 1995, dia mendirikan rumah produksi Starvision.


Sampai sekarang, rumah produksinya telah memproduksi puluhan film, sinetron, dan acara televisi. Beberapa film di antaranya box office dan meraih penghargaan bergengsi.


Ditemui dalam diskusi Hari Film Nasional di Museum Nasional, kepada Historia.id, Chand Parwez berbagi cerita kekagumannya pada Buya Hamka, seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan politisi.


Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan Buya Hamka, lahir di Desa Kampung Molek, Maninjau, Sumatra Barat, pada 17 Februari 1908. Namanya diabadikan Muhammadiyah sebagai Universitas Hamka. Dia pun masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. Lewat karyanya Di Bawah Lindungan Ka’bahdan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, nama Hamka melambung sebagai sastrawan.


Bagaimana Hamka menjadi sosok yang inspiratif untuk anda?


Dia mengajarkan kehidupan, menjadi sosok muslim yang tepat, rahmatan lil ‘alamin. Dia ahli agama, budayawan, dan juga orang yang rendah hati, sangat positif dan dalam banyak hal dia dedikasikan hidupnya untuk kepentingan umat.


Sejak kapan anda mengidolakan Hamka?


Dari dulu. Sudah lama dia menjadi tokoh favorit saya.


Pelajaran apa yang bisa dipetik untuk kehidupan masa sekarang?


Tokoh seperti dialah yang kita nantikan di era sekarang. Dia bisa hidup dalam keberagaman kita, pluralisme, dengan sangat baik.


Bagaimana cara anda mewujudkan kekaguman itu?


Saya mau buat filmnya. Alhamdulillah saya bisa menjadikan sosoknya sebagai tokoh dalam film biopic. (Film Buya Hamka diperankan Vino G. Bastian diproduksi tahun 2020).


Apa yang diharapkan dengan menampilkan sosok Buya Hamka dalam film?


Kata-kata, ungkapan yang dikatakan Buya, menjadi pesan positif. Orang mengenalnya dari karyanya dan buku-bukunya juga difilmkan. Ucapan-ucapannya menjadi materi sosial media. Tapi dia secara real seperti apa? Nah, menurut saya beliau adalah seorang panutan.


Apa yang paling anda ingat dari sosok Buya Hamka?


Banyak. Dia adalah sosok ulama yang bersahaja. Itu luar biasa. Karyanya yang saya sangat suka adalah Tafsir Al-Azhar. Kadang membaca Al-Qur'an sulit kalau cuma membaca artinya. Di situ Anda bisa menemukan banyak hal.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja bersekutu melawan Belanda. Keduanya telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
bottom of page