top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Bukan Orang Biasa

Haji Agus Salim pernah membuat tertunda pemberangkatan satu kapal jamaah haji.

Oleh :
22 Agu 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Haji Agus Salim (kedua dari kanan). foto: gahetna.nl

Diperbarui: 30 Jul

Tahun 1927. Haji Agus Salim mendapat undangan untuk mengikuti suatu konfrensi internasional di Mekah yang diselenggarakan oleh tokoh-tokoh dunia Islam kala itu. Namun karena status Agus Salim sebagai pengeritik pemerintah kolonial, para pejabat Hindia Belanda mempersulitnya mendapatkan paspor.


Namun setelah menghubungi sana sini dan berupaya keras, paspor itu pun akhirnya bisa keluar di Surabaya. Kendati demikian, Kongsi Tiga (nama kapal laut yang akan berlabuh menuju Saudi Arabia) sudah terlanjur akan bergerak dari Batavia. Karena itu dalam catatan kertas sangatlah mustahil Agus Salim bisa ikut berlabuh bersama kapal tersebut ke Mekah, mengingat jarak Surabaya-Batavia saat itu termasuk memakan waktu lama.


Mengetahui situasi sulit yang dialami Agus Salim, H.O.S. Tjokroaminoto (pimpinan Syarikat Islam) mengontak pimpinan Kongsi Tiga di Jakarta lewat telegram. Dia mengancam: jika kapal tersebut berangkat tanpa Agus Salim maka dijamin tahun depan tidak akan satu pun jemaah haji yang akan menggunakan jasa Kongsi Tiga. Ancaman itu berhasil: kapten kapal Kongsi Tiga terpaksa menunda keberangkatan selama 2x24 jam.


Agus Salim kemudian tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Batavia. Betapa kagetnya salah satu tokoh Syarikat Islam tersebut saat muncul di pelabuhan disambut dengan semacam upacara kehormatan oleh para kru kapal. Mereka berbaris rapi di sepanjang jalan menuju pintu masuk dan membuat gerakan salut ketika Agus Salim lewat di depan mereka.


Meskipun merasa penasaran dengan sambutan istimewa itu, Agus Salim tetap menahan diri untuk tidak berkata apapun. Hingga setelah berada di dalam kapal, ia pun bertanya kepada kapten kapal.


“Mengapa saya disambut dengan cara seperti itu? Bukankah saya hanya orang biasa?” ujar Agus Salim, seperti ditulis dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim.


Dengan agak jengkel, sang kapten lantas menjawab: “Kapal ini tidak akan menunda keberangkatannya selama 2x 24 jam hanya untuk menunggu orang biasa.”

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha hiburan malam yang mengorbitkan banyak penyanyi beken ini mengalami kejadian aneh saat menunaikan ibadah haji.
Biarkan Batin Melayang

Biarkan Batin Melayang

Zaman berubah. Kekuasaan berganti. Namun, S.K. Trimurti mampu melewatinya tanpa membuatnya tersingkir dari sejarah.
Banjir Besar di Jakarta

Banjir Besar di Jakarta

Banjir besar yang melanda Jakarta merendam kawasan Monas. Rencana Presiden Soeharto dan Ibu Tien meninjau diorama Supersemar di museum Monas terpaksa dibatalkan.
Kisah Prajurit Doyan Kawin

Kisah Prajurit Doyan Kawin

Poligami dipraktikkan oknum tentara sejak dulu. Ada yang dapat hukuman karenanya.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Johan Kepler Panggabean merupakan pengusaha nasional sekaligus sahabat Presiden Sukarno. Perusahaannya agen tunggal mobil VW dari Jerman berakhir menyusul pergantian kekuasaan.
bottom of page