top of page

Sejarah Indonesia

Jejak Perjuangan Bangsa Di Stadion Vij

Jejak Perjuangan Bangsa di Stadion VIJ

Tempat lahirnya salah satu tim kebanggaan ibu kota Jakarta hingga saksi perjuangan bangsa Indonesia melalui sepakbola.

5 Oktober 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Aksi para pemain tim Persites saat bermain sepakbola di lapangan VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Tahun 2018 menjadi momen yang cukup indah bagi Persija. Dua Gelar juara berhasil diraih : Piala Presiden dan Liga Indonesia. Pesta pun digelar di jalanan utama Ibukota. Bahkan mereka hampir meraih gelar ketiga. Tapi mereka takluk oleh PSM Makassar di final Piala Indonesia. Pesta pun urung digelar.


Para pemain dari tim Rantau FC bersiap sebelum berlatih di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Para pemain dari tim Rantau FC bersiap sebelum berlatih di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Berdiri sejak 1928, Persija mempunyai sejarah panjang. Sebuah stadion menjadi saksi bisu lahirnya tim kebanggaan kota Jakarta ini. Letak stadion tersebut berada di Petojo, Jakarta Pusat. Kawasan ini sekarang padat penduduk dan banyak bangunan berhimpit. Nama stadionnya merujuk pada nama lama Persija, Stadion Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ).


Karat yang terdapat pada setiap besi di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Karat yang terdapat pada setiap besi di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Dibangun pada 1928, tadinya nama stadion VIJ adalah Lapangan Petojo. Di balik sejarah stadion VIJ, tergurat nama tokoh Pergerakan Nasional, Mohammad Hoesni (M.H.) Thamrin. Dia figur penting dalam sejarah VIJ dan sepakbola kota Jakarta.


Para pemain tim Rantau FC saat beraksi di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Para pemain tim Rantau FC saat beraksi di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Thamrin menggunakan sepakbola sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Tidak tanggung-tanggung, dia keluarkan uang sebesar 2000 gulden (sekarang senilai Rp 170 juta) untuk memperbaiki Lapangan Petojo. Tujuannya agar pemuda anak negeri mempunyai stadion layak pakai untuk menggelar kompetisi.


Sepinya penonton seakan menjadi saksi VIJ mulai tak lagi dilirik oleh berbagai tim sepakbola. (Fernando Randy/Historia).
Sepinya penonton seakan menjadi saksi VIJ mulai tak lagi dilirik oleh berbagai tim sepakbola. (Fernando Randy/Historia).

Thamrin berharap, tumbuhnya kompetisi sepakbola anak negeri akan membuat klub VIJ mampu bersaing dengan klub milik orang Belanda, Nederlandsch Indie Voetbal Bond, yang melarang anak negeri bergabung ke klubnya. Dan pada gilirannya, ide-ide kebangsaan juga akan ikut tumbuh dari lapangan sepakbola.


Persites tim asal Kalimantan menjadi salah satu tim yang rutin berlatih di VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Persites tim asal Kalimantan menjadi salah satu tim yang rutin berlatih di VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Namun sayang, Stadion VIJ sekarang sangat tidak terawat. Papan skor rusak dan patah, kontur lapangan tidak ideal, tanahnya bergelombang, dan rumputnya mulai botak. Seakan menutupi keanggunan Stadion VIJ pada masa lampau. 


Kerusakan di sana-sini memaksa pengelola mengalihkan stadion VIJ untuk berbagai fungsi. Tidak lagi hanya digunakan untuk bermain sepakbola, tetapi juga disewakan untuk acara musik dan pesta pernikahan. Ada sedikit keuntungan, tapi tidak mampu menutup biaya perbaikan sehingga mengurangi minat orang bermain bola di sini.


Kondisi papan skor di stadion VIJ yang sudah rusak dan tidak terawat. (Fernando Randy/Historia)
Kondisi papan skor di stadion VIJ yang sudah rusak dan tidak terawat. (Fernando Randy/Historia)
Di tengah pemukiman padat penduduk, hingga sisa mural tentang pemain sepakbola menjadi hiasan dan cerita bagi stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Di tengah pemukiman padat penduduk, hingga sisa mural tentang pemain sepakbola menjadi hiasan dan cerita bagi stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).

“Ya, sekarang sudah tidak sebanyak dulu yang bermain sepakbola disini. Dulu saat saya kecil, hampir tiap hari ada yang main sepakbola di sini. Timnya macam-macam. Sekarang paling hanya Sekolah Sepak Bola Atamora, Tim Rantau FC, dan Persites,” ujar Roby (60) yang bekerja sebagai tukang parkir VIJ. 


Kualitas rumput yang tidak begitu bagus, menjadi salah satu alasan VIJ mulai sepi peminat. (Fernando Randy/Historia).
Kualitas rumput yang tidak begitu bagus, menjadi salah satu alasan VIJ mulai sepi peminat. (Fernando Randy/Historia).

Ironis. Tempat yang menjadi cikal bakal Persija Jakarta, kini telah kehilangan pesona. Tempat yang dulu melahirkan banyak bintang sepakbola Indonesia, kini sudah ditinggalkan. Tempat yang dulu menarik Bung Karno untuk datang menyaksikan pertandingan antara VIJ vs PSIM pada 1932, kini mulai dilupakan. 


Bagian stadion yang tampak tak terawat di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).
Bagian stadion yang tampak tak terawat di stadion VIJ. (Fernando Randy/Historia).

Apapun kondisinya saat ini, VIJ akan tetap dicatat sebagai salah satu tempat bersejarah. Perjuangan bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan ternyata bukan hanya dengan senjata, tetapi juga melalui sepakbola. 


Banyak anak-anak memakai kostum sepakbola di lingkungan VIJ, salah satu bukti sepakbola masih begitu dicintai di Petojo. (Fernando Randy/Historia).
Banyak anak-anak memakai kostum sepakbola di lingkungan VIJ, salah satu bukti sepakbola masih begitu dicintai di Petojo. (Fernando Randy/Historia).

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Bertahan dari Hukuman IOC, Dulu dan Sekarang

Bertahan dari Hukuman IOC, Dulu dan Sekarang

Indonesia tegar menerima konsekuensi dari IOC gegara menolak visa atlet-atlet Israel di kejuaraan dunia senam. Bukan kali pertama.
Cape Verde, Si Hiu Biru yang Menggebrak Sejarah Piala Dunia

Cape Verde, Si Hiu Biru yang Menggebrak Sejarah Piala Dunia

Charles Darwin pernah mampir ke Cape Verde. Timnasnya lolos ke Piala Dunia tak semata karena naturalisasi dan barisan diaspora namun juga karena dedikasi dan kemauan berproses.
Perkara Naturalisasi Malaysia, Dulu dan Kini

Perkara Naturalisasi Malaysia, Dulu dan Kini

Bukan kali ini saja pemain naturalisasi “Harimau Malaya” bermasalah. Kala kali pertama saja juga dipermasalahkan FIFA.
Varia Maskot Piala Dunia

Varia Maskot Piala Dunia

Maskot Piala Dunia terilhami dari bermacam hal. Mulai fauna khas negeri tuan rumah hingga buah hingga keffiyeh terbang.
DNA Sepakbola dan Tinju Ricky Hatton

DNA Sepakbola dan Tinju Ricky Hatton

Penggemar Bruce Lee yang beralih dari lapangan hijau ke ring tinju. Legenda yang humble hingga dihormati Mayweather hingga Pacquiao.
bottom of page