top of page

Sejarah Indonesia

Merawat Ingatan Tentang Pangkalan Brandan

Merawat Ingatan Tentang Pangkalan Brandan

Pernah menjadi aset sumber daya minyak bumi, kini nama besar Pangkalan Brandan tenggelam. Bisakah kilang minyak bersejarah ini dihidupkan kembali?

30 Agustus 2020

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Buruh minyak BPM sedang bekerja di dekat tangki minyak raksasa di Pangkalan Brandan, Langkat, 1916. (KITLV).

PANGKALAN Brandan terletak di Kabupaten Langkat sekitar 80 km dari kota Medan. Lokasinya strategis karena dilalui jalan lintas timur Sumatra dan pintu gerbang menuju Aceh. Dahulu, Pangkalan Brandan kesohor sebagai daerah penghasil minyak. Pada kurun waktu tertentu, Pangkalan Brandan menjadi kilang minyak terbesar di Sumatra.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page