Masuk Daftar
My Getplus

Peti Mati Pembunuh Kennedy

Lee Harvey Oswald, yang dituduh membunuh Kennedy, seolah bangkit dari kubur. Namanya mencuri perhatian karena peti matinya akan dilelang.

Oleh: Devi Fitria | 03 Des 2010
Lee Harvey Oswald (kiri), dianggap sebagai pelaku tunggal pembunuh John F. Kennedy (kanan).

PADA 25 November 1963, perwakilan dari 90 negara dari seluruh dunia menghadiri pemakaman John F. Kennedy di Washington. Jutaan pasang mata menyaksikan upacara penuh duka itu di televisi.

Pada hari yang sama, pria yang dituduh sebagai pembunuh Kennedy juga dimakamkan dalam sebuah upacara sederhana di Fort Worth, Texas. Jasad Lee Harvey Oswald, yang terbujur dalam sebuah peti mati dari kayu pinus, dimakamkan dengan bantuan beberapa sukarelawan.

Peti mati Oswald yang sudah lapuk, yang diganti saat jasad Oswald digali kembali untuk sebuah pemeriksaan pada 1981, kini akan dilelang. Pemilik Rumah Pemakaman Fort Worth, yang selama ini menyimpan peti mati Oswald, bermaksud menjualnya.

Advertising
Advertising

Barang lain yang juga akan dilelang adalah sebuah kartu paskah yang ditandatangani Oswald, draf pertama sertifikat kematiannya, catatan pemakaman, sebuah meja pembalseman jenazah Oswald, serta perlengkapan pemakaman lainnya.

Menurut Nate D Sanders Auction, sebuah rumah lelang yang berbasis di Los Angeles, California, penawaran akan ditutup pada 16 Desember 2010.

Sementara itu rumah lelang lain menjual jok mobil kulit dari limousin yang membawa Kennedy dan Jacqueline Kennedy berkeliling kota Dallas, Texas, saat penembakan terjadi pada 22 November 1963.

Direktur pemakaman Allen Baumgardner, berusia 68 tahun, yang membantu proses pembalseman Oswald, membeli Rumah Pemakaman Miller yang mengurusi pemakaman Oswald berikut isinya. “Ia merasa ini waktu yang tempat untuk menjual semuanya,” ujar Laura Yntema, manajer lelang di Nate D. Sanders.

“Yang mengherankan saya, betapa sederhana peti mati itu,” katanya. Dia menambahkan, rumah lelang tempat dia bekerja memperkirakan peti mati itu dapat terjual dalam kisaran harga US$70.000 hingga US$100.000.

Ketika ditanya apakah barang-barang yang dilelang itu tidak mengerikan, Yntema mengatakan, “Ini pengecualian yang istimewa.” Menurut Yntema, para kolektor melihat benda-benda itu dari nilai sejarahnya.

Menurut BBC, Oswald ditangkap sejam setelah peristiwa penembakan Kennedy. Dua hari kemudian, seorang pemilik klab malam Jack Ruby (terlahir dengan nama Jack Rubenstein) menembaknya di Markas Kepolisian Dallas saat Oswald akan dipindahkan ke penjara daerah. Oswald tak pernah diadili atas tuduhan yang dijatuhkan kepadanya.

Pada draf sertifikat kematian Oswald tertulis “ditembak oleh Jack Rubenstein, pada bagian pertanyaan tentang penyebab kematiannya. Nama itu kemudian dicoret, karena Ruby, yang meninggal pada 1967, tak pernah diadili. Sertifikat kematian Oswald kemudian diperbarui. Yntema memperkirakan sertifikat kematian itu akan terjual antara US$10.000 hingga US$20.000.

Banyak teori konspirasi seputar siapa sesungguhnya pembunuh JFK dan mengapa Oswald dibunuh. Hasil penyelidikan Warren Commission, yang dibentuk pada 1964 untuk menyelidiki pembunuhan Kennedy, menyimpulkan bahwa Oswald membunuh Kennedy dengan melepaskan dua tembakan.

Namun sebagaimana ditulis New York Times pada 23 Agustus 1993, ada bukti-bukti kuat tembakan ketiga dilepaskan dari sebuah gedung di dekat lokasi JFK terbunuh di wilayah Dealey Plaza, Dallas. Bukti ini memberikan peluang teori kemungkinan Oswald tak bekerja sendiri, dan ada kejahatan terorganisasi di balik peristiwa itu. Pada Agustus 1993, dokumen pemerintah Amerika seputar kematian Kennedy dibuka untuk umum. Dokumen itu sebagaimana ditulis The New York Times tak konklusif menjawab teori-teori itu.

Pada 1981, jasad Oswald digali kembali untuk menjawab salah satu versi teori itu. Janda Oswald Marina berseteru dengan adik laki-lakinya Robert, dan menuntut jasad Oswald digali untuk membuktikan bahwa jenazah yang dikubur adalah benar-benar Oswald, bukan seorang agen Soviet yang sengaja mencuri identitas Oswald untuk melakukan pembunuhan terhadap Kennedy.

Menurut rumah lelang yang diwawancarai CNN, janda Oswald memenangi perseteruan itu dan peti mati Oswald pun digali kembali. “Saat diangkat, peti mati rusak parah karena air.” Para ahli patologi kemudian menyimpulkan bahwa jasad itu adalah benar jasad Oswald. Dia dikubur kembali dalam sebuah peti mati baru.

Para kolektor serius dan museum-museum kemungkinan tertarik pada koleksi yang akan dilelang ini, kata Yntema.

Namun menurut kurator Gary Mack kepada CNN, The Sixth Floor Museum di Dealey Plaza tak tertarik membeli peti mati Oswald.

“Peti mati itu tak terlalu cocok dengan koleksi kami,” ujarnya. Museum nirlaba itu terletak di sebuah bangunan yang sebelumnya merupakan tempat Texas School Book Depository. Diyakni Oswald menembak Kennedy dari salah satu jendela di lantai enam bangunan itu, yang kini menjadi bagian dari museum.

Museum lebih memfokuskan diri pada kejadian 22 November 1963, dan memiliki segudang koleksi film, foto, dan berita-berita dari koran setempat, ujar Mack.

Mack menerangkan pemakaman Oswald ada di Shannon Rose Hill Memorial Park di Fort Worth. Dua wartawan dari dua suratkabar yang bersaing menjadi sukarelawan yang mengusung jenazah Oswald, ujarnya. Dan menurut Dallas Morning News, pemakaman itu dihadiri agen federal, pejabat kepolisian, dan lima anggota keluarga.

Jennie Roberts, juru bicara dari Service Corp. International, yang merupakan pemilik pemakaman, mengatakan dia tak dapat membicarakan detail apapun tentang kuburan Oswald atau para pelayatnya karena kebijakan privasi. Para pengunjung juga tak diizinkan mengambil foto, ujar Roberts. [CNN/BBC/NYTIMES]

Selengkapnya baca dalam laporan utama "Tragedy Kenndy: Mengungkap Pembunuhan Sekutu Baik Sukarno di Barat" di majalah Historia Nomor 17 Tahun II 2014.

TAG

ARTIKEL TERKAIT

Akhir Kisah Raja Lalim Pawang Hujan dalam Pernikahan Anak Presiden Soeharto Serba-serbi Aturan Offside dalam Sepakbola Ayah Fariz RM Nafsu Berahi Merongrong Kamerad Stalin (Bagian I) Aksi Spionase di Balik Kematian Leon Trotsky Eks Pesindo Sukses Satu Episode Tim Garuda di Olimpiade Ibnu Sutowo dan Anak Buahnya Kibuli Wartawan Kisah Bupati Sepuh