Masuk Daftar
My Getplus

Roman Sepakbola Negeri Jiran

Diperkenalkan oleh orang-orang Inggris, sepakbola Malaysia sudah ada sejak dekade kedua 1900-an.

Oleh: Randy Wirayudha | 06 Sep 2019
Malaysia membuktikan kualitasnya selevel di atas Indonesia kala menang 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 ( Foto: Fernando Randy/Historia )

MALAYSIA tampak lebih maju dari Indonesia soal bal-balan. Duel keduanya dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (5/9/2019), sudah cukup membuktikan kualitas sepakbola mana yang lebih maju saat ini. Indonesia keok 2-3 meski main di kandang.

Padahal, kandang Indonesia selama ini terbilang angker bagi tim negeri jiran itu. Rivalitas sengit antar-kedua negara membuat suporter Indonesia mati-matian mendukung tim kesayangannya jika berhadapan dengan Malaysia.

Lagi-lagi, faktor mental pemain berperan penting dalam tiap pertandingan. Para pemain Malaysia terlihat lebih matang dalam mental sejak beberapa tahun belakangan. Hal itu dibuktikan oleh keberhasilan Malaysia merepotkan Indonesia kala bertanding di Indonesia. Sebaliknya, para pemain Indonesia tampak “mati gaya” kala bermain di Malaysia.

Advertising
Advertising

Lantas, bagaimana sepakbola Malaysia bermula dan bisa sampai berkembang seperti saat ini?

Bentangan Masa Bola Sepak Malaysia

Kendati induk organisasi sepakbola Malaysia sudah eksis sejak September 1926, bisa dipastikan permainan sepakbola telah menjalar ke negeri itu lebih awal. Sepakbola diperkenalkan orang-orang Inggris di Singapura ke British Malaya mulai akhir 1880-an. Klub-klub amatir lalu bermunculan bak jamur di musim hujan hingga mencapai semenanjung dan kemudian Borneo.

“Singapore Amateur Football Association (SAFA) sudah berdiri pada 1892. Walau awalnya hanya untuk pemukim Eropa, olahraga ini lantas menular ke komunitas Melayu dan Cina. Kompetisi lintas negeri saja sudah mulai pada 1894 ketika tim Eropa dari Singapore Cricket Club melawat ke utara menuju Johor untuk berlaga melawan tim Melayu, Johor Football Club XI,” sebut Charles Little, pakar hubungan Malaysia-Singapura dari London Metropolitan University, dalam ulasannya  yang berjudul “Hamlet without the Prince: Understanding Singapore-Malaysian Relations through Football” yang dimaktub dalam Football in Asia: History, Culture and Business.

Baca juga: Kisah Atlet Indonesia Dicurangi Malaysia

Namun, hingga kini klub apa yang tertua di Malaysia masih sumir. Situs resmi FAM hanya menyebutkan Selangor FA-lah klub tertua dan masih merumput saat ini. Meski dicantumkan lahirnya pada 1936 (berubahnya SAFL menjadi Selangor FA), klub itu sudah berakar sejak 1905 dengan menggalang kompetisi tahunan internal, Selangor Association Football League (SAFL) mulai 1906.

Tim-tim yang mengikuti kompetisi itu semua tim di bawah naungan Selangor FA yang berbasis di Kuala Lumpur. Kompetisi itu dihelat untuk memperebutkan gelar Watson Shield, yang diambil dari nama Residen Selangor kala itu, R.G. Watson. Merujuk catatan rsssf.com, Selangor Club jadi juara di perhelatan pertamanya dan Recreation Club sebagai runner up-nya.

Kompetisi resmi yang disepakati bersama seluruh negara bagian British Malaya sendiri baru tiba hampir dua dasawarsa berselang dengan digelarnya HMS Malaya Cup pada 1921. Kompetisi diprakarsai para perwira dan kru kapal perang HMS Malaya yang sedang berlabuh di Kuala Lumpur.

Baca juga: Ketika Robby Darwis Dikerjai Malaysia

Mengutip periset politik, budaya, dan olahraga Jerman Ben Weinberg dalam Asia and the Future of Football: The Role of the Asian Football Confederation, kompetisi itu dihelat sebagai balas budi atas sambutan hangat masyarakat setempat. Kompetisi  lantas rutin diadakan tahunan hingga dinamai Malaya Cup (pada 1963 berubah jadi Malaysia Cup).

“Segera setelah lahirnya kompetisi itu, sepakbola menyebar lebih luas ke pelosok negeri yang lantas mendirikan asosiasi-asosiasi mereka sendiri. Saat itu komposisi tim-timnya masih berdasarkan latarbelakang etnis setempat seperti Cina, Melayu, dan Eropa,” sebutnya.

Medio September 1926, lahirlah MFA untuk mewadahi asosiasi di masing-masing negara bagian yang satu dekade berselang berubah menjadi FAM. SAFA kala itu masuk sebagai anggota FAM.

Timnas Malaysia bersama PM Tunku Abdul Rahman usai memenangi Pestabola Merdeka 1958 (Foto: Wikipedia)

Sebagaimana di negara-negara lain, sepakbola Malaya “mati suri” saat Perang Dunia II dan baru bangkit tahun 1950-an, utamanya setelah diterima masuk sebagai anggota AFC dan FIFA pada 1956. Pada 1950, SAFA (sejak 1966 berubah menjadi Football Association of Singapore/FAS) memilih keluar dari FAM.

“Perdana menteri pertama Malaysia Tunku Abdul Rahman terlibat langsung dalam pembangunan Merdeka Stadium yang menjadi tempat perayaan kemerdekaan pada 1957. Pembangunannya mensinyalkan perhelatan Turnamen Merdeka, sebuah turnamen internasional dengan prestis tinggi untuk negara-negara Asia,” kata Weinberg.

Baca juga: Ketika PM Malaysia Mengais Dukungan PSSI

Di turnamen tertua Asia yang punya sebutan asli Pestabola Merdeka itu, tim Hong Kong League keluar jadi juaranya. Timnas Malaya sendiri hanya menduduki posisi buncit putaran final yang bersistem klasemen itu.

“Tim federasi (Malaya, red.) memang tak berjaya, namun setidaknya kita bisa berbahagia memikirkan bahwa kita telah menjalankan program yang tak hanya diniatkan untuk menghibur pecinta bola namun juga mempromosikan niat baik, semangat olahraga yang baik dan persahabatan dengan semua negara di dunia,” kata PM Tunku Abdul Rahman, dikutip Weinberg.

TAG

sepakbola malaysia timnas-indonesia piala-dunia

ARTIKEL TERKAIT

Rossoblù Jawara dari Masa Lalu Lima Jersey Sepakbola Kontroversial Philippe Troussier si Dukun Putih Momentum Bayer Leverkusen Dua Kaki Andreas Brehme Petualangan Tim Kanguru Piala Asia Tanpa Israel Pasukan Jepang Merebut Kuala Lumpur di Musim Durian Sisi Lain Der Kaiser Franz Beckenbauer Waktu Punya Tupolev, Angkatan Udara Indonesia Kuat