Kabar mengejutkan datang dari dunia sepakbola Indonesia. Gusti Randa ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum PSSI menggantikan Joko Driyono yang ditetapkan sebagai tersangka perusakan dokumen match-fixing. Namanya pun jadi trending topic. Warganet memberikan sentimen negatif. Mereka memasang foto-foto masa lalunya ketika menjadi aktor.
Sebelum berkecimpung dalam dunia olahraga, Gusti Randa dikenal sebagai aktor. Masyarakat mengenangnya sebagai pemeran utama Syamsul Bahri dalam sinetron Sitti Nurbaya di TVRI tahun 1991. Siti Nurbaya sendiri diperankan oleh Novia Kolopaking.
Gusti Randa Malik lahir di Jakarta pada 15 Agustus 1965. Pendidikannya sarjana hukum yang kelak menjadi bekal menjadi pengacara. Dia terjun ke dunia seni peran pada 1984.
“Penari dan koreografer ini pertama kali terjun ke dunia film dalam Cinta di Balik Noda (1984),” demikan disebut dalam Apa dan Siapa Orang Film Indonesia.
Baca juga: Toro Margens Habis Sudah Sang Antagonis
Gusti Randa kebagian peran utama dalam film Yang Masih di Bawah Umur (1985). Setelah itu dia bermain dalam sejumlah film antara lain Permainan Yang Nakal, Cinta Cuma Sepenggal Dusta (1986), Menjangkau Matahari (1987), Potret, Noesa Penida (1989), Kamar Tiga Perawan, Peluk Daku dan Lepaskan (1991).
Selain film layar lebar, Gusti Randa juga bermain dalam sinetron, seperti Sitti Nurbaya (1991), Wajah Dalam Cermin (1995), Istana Impian (1996), dan Tiga Bidadari (1997).
Gusti Randa bergabung dalam organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) periode 2011-2016 yang dipimpin Aa Gatot Brajamusti. Dia menempati posisi di bagian biro bantuan hukum. Ketika PARFI terbelah dua, dia bergabung dengan PARFI 1956 yang pimpinan Marcella Zalianty. Dia menjadi ketua bidang advokasi/hukum dan keanggotaan, keorganisasi sekaligus ketua tim perumus AD/ART.
Selain aktor, Gusti Randa juga penyanyi dan pencipta lagu. Tembangnya yang paling diingat berjudul “Ingin Kembali.”
Gusti Randa kemudian mencoba peruntungan menjadi politisi. Pada Pemilu 2004, dia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dari PKB untuk daerah pemilihan Jawa Barat V. Pada Pemilu 2009, dia berganti perahu ke Partai Hanura untuk daerah pemilihan Sumatra Barat II. Dan pada Pemilu 20014, masih dengan Partai Hanura, dia pindah daerah pemilihan ke Kalimantan Selatan II. Namun, tiga kali dia gagal ke Senayan. Bahkan dia sempat mencalonkan diri menjadi walikota di Depok dan Padang.
Baca juga: Ketua Umum PSSI Mundur karena Malu
Dari ranah politik, Gusti Randa berpindah ke dunia sepakbola. Dalam kepengurusan PSSI 2006-sekarang, dia terpilih menjadi anggota Komite Eksekutif. Setelah Joko Driyono, plt. ketua umum PSSI pengganti Edy Rahmayadi, ditetapkan sebagai tersangka, pada akhir Februari 2019, RUPS PT LIB menunjuk Gusti Randa sebagai komisaris dan Dirk Soplanit sebagai direktur utama PT LIB.
Dalam rapat Komite Eksekutif PSSI pada 19 Maret 2019 diputuskan Gusti Randa menjadi plt. ketua umum PSSI. Dia mengemban tugas mempersiapkan Kongres Luar Biasa PSSI dan memastikan Liga 1 berjalan sesuai rencana.