LANTUNAN lirik lagu itu bergema di segenap pelosok Stadion Anfield. Nada dan maknanya begitu kuat hingga membuat bulu kuduk merinding. Sebuah anthem legendaris bertajuk “You’ll Never Walk Alone” mengiringi perjuangan dahsyat Jordan Henderson dkk. ketika menghadapi tim bertabur bintang Barcelona di partai leg kedua semifinal Liga Champions, Selasa (7/5/2019) malam atau Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.
Liverpool bikin geger. Setelah digilas 0-3 pada leg sebelumnya di Camp Nou, markas Barcelona, “The Reds” membalik keadaan Anfield kendati tampil tanpa trio “Firmansah” alias Firmino, Mané, Salah. “Gempa lokal” terjadi beberapakali setelah Divock Origi dan Giorginio Wijnaldum, masing-masing mencetak dua gol, bergantian menjebol gawang Marc-André ter Stegen.
Alhasil, laga berakhir 4-0, “The Reds” membalikkan agregat jadi 4-3 dan melaju ke final. Penampilan itu jadi salah satu comeback terhebat Liverpool dalam sejarah Liga Champions setelah yang dilakukannya pada 2005 ketika membalik skor AC Milan di final. Klopp dan anak-anak asuhnya lantas tenggelam dalam selebrasi dan bersama saling menyanyikan anthem mereka. “Walk on, walk on. With hope in your heart. And you’ll never walk alone…You’ll never walk alone.”’
Lagu Teater Musikal
Lagu yang populer disingkat YNWA itu aslinya merupakan salah satu lagu pengiring teater musikal Broadway bertajuk Carousel!. Diciptakan duet Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein II pada April 1945, YNWA mengisahkan kehidupan seorang janda yang ditinggal mati suaminya akibat perang. Masa itu Perang Dunia II memasuki babak akhir.
“’You’ll Never Walk Alone’ merupakan pelipur lara bagi para janda perang yang hidup sendiri untuk melanjutkan hidup bersama anak-anaknya berbekal uang pensiun mendiang suaminya,” ungkap Tim Carter dalam Rodgers and Hammerstein’s Carousel.
Baca juga: Freddie Mercury yang Tiada Dua
Tembang karya Rodgers-Hammerstein itu lantas direkam Frank Sinatra di tahun yang sama. Banyak musisi lantas latah meng-cover YNWA. “Semenjak saat itu lagunya turut di-cover Elvis Presley, Ray Charles, Johnny Cash, Bob Dylan, Paul McCartney, dan Aretha Franklin. Baru pada 1960-an ketika Gerry Marsden yang tergabung di band asal Liverpool, Gerry and the Pacemakers, turut merekam lagu itu hingga menjadi lagu sepakbola ayng dikenal dunia,” tulis Daniel J. Svyantek dalam Sports and Understanding Organizations.
Gerry and the Pacemakers mengaransemen ulang YNWA jadi lebih nge-pop dan bernuansa Merseybeat. Hasil recording pada 2 Juli 1963 itu dirilis tiga bulan kemudian dan berhasil masuk top 10 lagu terpopuler Inggris.
Saat itu, hanya Stadion Anfield yang punya disc jockey (DJ) yang acap memutar 10 lagu terpopuler lewat pengeras suara sebelum kick-off. YNWA pertamakali diperdengarkan di Anfield pada 19 Oktober 1963, jelang “The Reds” menjamu West Bromwich Albion. Sepuluh hari kemudian lagu itu melesat ke puncak tangga lagu. “Mereka (DJ stadion) memainkan lagu top 10 (biasanya) dari 10 ke urutan satu. Jadi ketika (You’ll Never) Walk Alone naik ke urutan nomor satu, dimainkan sebelum kick off,” ujar Marsden, dikutip Independent, 25 Oktober 2013.
Baca juga: Mula Turnamen Para Juara
Pada 29 Oktober 1963, YNWA diputar persis jelang laga. Mulai saat itulah ia masuk ke relung hati para Liverpudlian. “Empat pekan lagu itu jadi yang teratas dan ketika tak lagi masuk top 10, lagu itu mulai dipinta the Kop (julukan suporter Liverpool): ‘Mana lagu kami? Mana lagu kami?’,” sambung Marsden.
Hingga akhir musim di mana Liverpool juara, lagu itu “otomatis” jadi anthem klub yang sekota dengan band legendaris The Beatles itu. Lagu YNWA lantas “resmi diberikan” Gerry and the Pacemakers untuk Liverpool saat keduanya tampil bersamaan di program The Ed Sullivan Show milik CBS pada musim panas 1964.
“Saya yang meminta Ed (host acara) untuk turut mendatangkan tim ke acara itu. Saat bertemu di acara itu, Bill Shankly (pelatih Liverpool) berkata: Gerry, saya telah memberi Anda sebuah tim untuk dibanggakan dan Anda telah memberi kami lagu untuk dibanggakan’,” ujarnya menirukan Shankly.
Kendati YNWA lantas juga dijadikan “anthem” beberapa klub lain, seperti Glasgow Celtic (Skotlandia) atau Borussia Dortmund (Jerman), publik global lebih mengenal YNWA lekat kepada Liverpool.