- Hendaru Tri Hanggoro
- 14 Mei 2013
- 2 menit membaca
Diperbarui: 1 hari yang lalu
Dalam rentang sejarah Indonesia, perbudakan pernah menjadi sistem kerja yang absah. Praktik ini berlangsung pada masa kurun niaga (1400-1700). Kala itu terdapat sejumlah orang yang menyerahkan dirinya secara sukarela kepada penguasa untuk jadi budak. Antara lain tersebab utang, ketidakmampuan membayar mas kawin, kegagalan panen, atau malapetaka lain.
“Di Achim (Aceh), setiap orang menjual dirinya sendiri. Sejumlah penguasa penting memiliki tidak kurang dari seribu sahaya, semua pedagang besar, yang juga memiliki budak-budak,” tulis Montesquieu seorang filsuf Prancis, dikutip Anthony Reid dalam Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680. Bagi mereka, lebih baik menjual diri untuk beroleh makanan ketimbang mengemis.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












