Masuk Daftar
My Getplus

Gambar Cadas Tertua di Dunia Ada di Kalimantan Timur

Peneliti berhasil mengungkap gambar cadas tertua di dunia di sebuah gua di Kalimantan Timur.

Oleh: Risa Herdahita Putri | 08 Nov 2018
Gambar binatang di dinding gua di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. (ABC-Pindi Setiawan).

GAMBAR cadas tertua di dunia baru saja diidentifikasi dalam gua di Kalimantan Timur. Lukisan figuratif di pegunungan terpencil Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat Kalimantan Timur itu berusia 40.000 tahun.

Para peneliti dari Puslit Arkenas, Griffith University, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil mengungkapnya. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature, Rabu (7/11) .

Sebenarnya, sejak 1990-an diketahui gua-gua di atas pegunungan terpencil di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat menyimpan serangkaian gambar purba. Termasuk penggambaran stensil tangan manusia, hewan, simbol-simbol abstrak, dan motif-motif yang saling berhubungan.

Advertising
Advertising

Baca juga: Mengapa manusia prasejarah menggambar di gua?

Dari gambar-gambar itu, yang tertua penanggalannya adalah gambar seekor hewan yang tidak teridentifikasi. Namun, diperkirakan lukisan itu spesies banteng liar yang hingga kini masih ditemukan di pedalaman hutan Kalimantan.

“Penanggalan minimumnya sekira 40.000 tahun yang lalu. Hingga saat ini merupakan yang tertua yang ditemukan di muka bumi,” kata Adhi Agus Oktaviana, peneliti utama dari Puslit Arkenas, dalam konferensi pers berjudul "Inovasi Leluhur Sebagai Penguat Karakter Bangsa: Pembuktian Gambar Cadas Tertua di Dunia," di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (8/11).

Sementara itu, kata Adhi, untuk gambar tapak tangan di Kalimantan diperkirakan berusia sama. Ini memberi kesan bahwa tradisi gambar cadas Zaman Paleolitik pertama kali muncul di Kalimantan sekira 52.000 dan 40.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika yang awalnya dari Afrika

Penemuan ini menegaskan gambar cadas tidak hanya berkembang di Eropa sebagaimana yang diketahui selama ini. Sebelumnya, lukisan yang diyakini tertua berasal dari El Castillo, Spanyol. Usianya sekira 37.300 tahun. Dengan demikian, dua penemuan gambar cadas tertua muncul pada masa yang hampir bersamaan di ujung-ujung terjauh dan terpencil pada masa Paleolitik Eurasia. Satu di Indonesia. Satu lagi di Eropa.

“Hampir sepanjang zaman es Kalimantan merupakan ujung paling timur dari lempeng benua Eurasia, yang terpisah dari Eropa di ujung barat sejauh 13.000 km,” ungkap Adam Brumm, arkeolog dari Griffith University.

Sebelumnya, Puslit Arkenas dan Griffith University mengungkap gambar cadas di Sulawesi berusia 39.900 tahun yang lalu. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature (2014).

Baca juga: Jejak leluhur manusia di gua-gua Sulawesi

Sulawesi yang terletak di tepi Eurasia merupakan batu loncatan yang penting antara Asia dan Australia. Maxime Aubert, peneliti lain dari Griffith University, mengatakan penelitian ini memberikan pandangan, gambar cadas menyebar dari Kalimantan ke Sulawesi dan dunia-dunia baru lainnya di luar Eurasia.

“Kemungkinan muncul bersamaan dengan orang-orang pertama yang mengkolonisasi Australia,” kata Maxime.

Soal siapa manusia di balik gambar cadas di Kalimantan Timur itu, hingga kini masih merupakan misteri. “Untuk mencari barangkali manusia pendukung dari peradaban itu, saya kira ini kerja sama berikutnya. Ekskavasi untuk menemukan ini agar bisa direkonstruksi budaya sosial dan spirit ideologi dalam kaitannya dengan penemuan-penemuan lainnya,” ujar I Made Geria, kepala Puslit Arkenas.

Tulisan terkait: Keistimewaan gambar cadas tertua di dunia yang ditemukan di Kalimantan Timur

TAG

Kuno Lukisan Kalimantan

ARTIKEL TERKAIT

Kibuli Raden Paku Patriot Pantjasila Mengamuk di Samarinda Cinta Ditolak, Mandor Bertindak Jejak Para Pelukis Perempuan Menggoreskan Kisah Tragis Adinda dalam Lukisan Mengeksplorasi Max Havelaar lewat Karya-karya Seni Rupa Affandi Marah pada Polisi Koleksi Pita Maha Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Manisnya Kekayaan Oopjen dari Pahitnya Perbudakan Akhir Cerita Ibnu Hadjar