Masuk Daftar
My Getplus

The Old Guard, Misteri Ksatria Abadi dalam Lorong Sejarah

Kisah sekumpulan ksatria yang kebal terhadap maut yang berkelindan dengan mitologi kuno Yunani. Peringatan, spoiler!

Oleh: Randy Wirayudha | 17 Sep 2020
The Old Guard. (Netflix, 2020).

SEJAK awal, Andy (diperankan Charlize Theron) sudah punya perasaan tak enak. Ia ingin menolak karena pantang bagi kelompok mereka menerima misi dua kali dari orang yang sama. Namun Booker (Matthias Schoenaerts) meyakininya bahwa misi yang mereka terima betul-betul hanya mereka yang bisa menjalaninya.

Misi itu datang dari mantan agen CIA James Copley (Chiwetel Ejiofor). Copley meminta bantuan Andy cs. untuk menyelamatkan sejumlah gadis yang disekap kelompok teroris di Sudan Selatan.

Lantaran terenyuh mengetahui detail misi itu, Andy akhirnya setuju. Dua sisa rekannya, Nicky (Luca Marinelli) dan Joe (Marwan Kenzari), pun turut diterbangkan dari Maroko ke Sudan, lokasi misi.

Advertising
Advertising

Namun di lokasi, alih-alih para korban penyekapan yang mereka temui, mereka malah bertemu sekelompok orang bersenjata yang menjebak. Seketika kuartet Andy-Booker-Nicky-Joe tumbang setelah bertubi-tubi diteembus timah panas. Tanpa dinyana, keempatnya bangkit. Mereka hidup lagi. Belasan kelompok tak dikenal itu pun jadi sasaran amuk. Copley pun jadi target balas dendam Andy dkk.

Baca juga: Layar Lebar Chadwick Boseman

Adegan dahsyat itu jadi pembuka film laga bertajuk The Old Guard. Film garapan Gina Prince-Bythewood dengan action yang penuh greget ini diadaptasi dari komik dengan judul serupa karangan Greg Rucka. Sang penulis komiknya juga terlibat dalam film sebagai penulis naskah.

Alur maju-mundur yang diterapkan Prince-Bythewood seolah ingin membuat penonton mudah menikmati film dengan pengungkapan sejarah di balik keempat pahlawan super tanpa jubah itu.

Andy alias Andromache of Scythia jadi yang tertua sekaligus pemimpin di kuartet pembunuh bayaran itu. Disebutkan, usianya sudah lebih dari enam ribu tahun. Nicky atau Nicolò dari Genoa dan Joe alias Yusuf al-Kaysani berasal dari era Perang Salib I. Mereka berasal dari dua pasukan bermusuhan namun akhirnya berteman dan bahkan saling mencintai sebagai sesama jenis.

Lantas ada Booker atau Sebastian Le Livre yang berasal dari abad ke-19. Ia dulunya salah satu prajurit di pasukan Kaisar Prancis Napoléon Bonaparte yang turut dalam kampanye menaklukkan Rusia pada 1812.

Dalam perjalanan memburu Copley, keempatnya mendapat tambahan kombatan. Yakni, Nile Freeman (KiKi Layne) yang prajurit marinir perempuan Amerika yang bertempur di Afghanistan.

Yang menarik, kekuatan mereka tak serupa superhero kebanyakan. Mereka tak bisa terbang. Tak pula sanggup menahan peluru dengan biji mata bak Superman.

Baca juga: Asal-Usul Si Kocak Deadpool

Namun, seperti yang dikisahkan di intro The Old Guard, mereka tak bisa mati. Jika memang belum “waktunya”, mereka takkan mati. Walau ditembus peluru atau ditebas benda tajam pun, mereka akan hidup lagi. Mirip superhero Hancock atau Deadpool, kira-kira.

Pertanyaannya, siapa mereka? “Mengapa mereka bisa terlahir seperti itu” jadi pertanyaan besar bagi keempatnya yang oleh Andy pun belum bisa dimengerti.

Jawabannya akan mereka temukan seiring berjalannya di film. Oleh karenanya, saksikan saja sendiri. Aksi-aksi kerennya bisa disaksikan via daring di Netflix sejak film ini rilis pada 10 Juli 2020.

Nile Freeman, anggota termuda dalam kumpulan kombatan "The Old Guard". (skydance.com).

Mitos Perempuan Pejuang

Untuk menunjang adegan-adegan laganya dengan tone gelap, The Old Guard memadukan music scoring klasik dan modern garapan komposer Volker Bertelmann dan Dustin O’Halloran. Kombinasinya kian meningkatkan sensasi yang bisa menghanyutkan perasaan penonton, utamanya dalam scene masa lalu sosok Andromache (Andy).

Siapa sebenarnya Andromache? Bertolak dari mana Rucka dan ilustrator Leandro Fernández melahirkan karakternya?

“(Komik) The Old Guard (bertolak, red.) dari ide tentang cerita-cerita hantu terkait prajurit yang tak bisa mati. Cerita-cerita itu ada di hampir semua budaya militer. Beberapa unsur mitologi juga muncul dalam ide itu, di mana ada seorang wanita yang secara usia sangat tua namun dia tak bisa mati dan menjadi pejuang yang berbahaya di dunia karena dia punya pengalaman bertempur selama tujuh ribu tahun,” tutur Rucka kepada Esquire, 12 Juli 2020.

Baca juga: Cerminan Penindasan dalam Waiting for the Barbarians

Rucka juga mengemukakan, alur kisahnya tentang ambisi seorang hartawan dan pemilik kerajaan teknologi. Dari masa ke masa orang-orang semacam itu, yang digambarkan Rucka dalam sosok antagonis Steven Merrick, selalu berhasrat untuk mencari rahasia untuk hidup abadi demi menikmati kekayaannya.

“Saya cukup yakin bahaw pertamakali Homo sapiens mengetahui kematian, artinya segala urusan orang itu sudah berakhir. Pemikiran berikutnya adalah, apa yang terjadi jika mereka tidak mati? Kita, manusia, memimpikan keabadian sejak mengetahui apa itu kematian,” lanjutnya.

“Kita hidup di era di mana kita hidup tidak sehat tapi ingin hidup lebih lama. Teknologi kemudian terlibat, dan bukan rahasia lagi beberapa konglomerat di planet ini mungkin sedang mencari cara untuk hidup selamanya. Kematian memang menakutkan tapi itulah siklus alam. Jika kita bisa hidup selamanya, muncul pertanyaan siapa yang berhak hidup abadi? Apakah kaum kaya? Karena jika itu terjadi, dia hanya akan bertambah kaya,” sambungnya.

Lukisan Andromache tengah meratapi kematian suaminya, Hector, karya Jacques-Louis David tahun 1783. (Louvre Museum).

Rucka turut terinspirasi dari mitologi Yunani dalam menciptakan karakter utama Andromache. Dalam mitologi Yunani, setidaknya ada dua perempuan yang menyandang nama itu ribuan tahun silam, sebelum Masehi. Pertama adalah Andromache dari Troya. Ia adalah istri Hector, putra mahkota Kerajaan Troya, yang tewas dalam duel kontra petarung Yunani Achilles di Perang Troya (antara 1260-1180 SM).

“Setelah Hector tewas, Troya direbut pasukan Yunani dan Astyanax, putra Andromache dan Hector dibunuh dengan dilemparkan dari tembok kota. Andromache kemudian dijadikan selir Neoptolemus, putra Achilles. Karakter Andromache merepresentasikan penderitaan para perempuan Troya selama dan setelah perang,” ungkap Luke dan Monica Roman dalam Encyclopedia of Greek and Roman Mythology.

Selain kebajikannya, Andromache dikenal karena kesetiaannya. Meski kemudian menikahi Helenus, adik Hector pasca-kematian Neoptolemus, Andromache yang sudah menjadi Ratu Epirus membangun banyak monumen Hector. Di monumen Hector, setiap hari Andromache datang membawa persembahan sembari meratap hingga Andromache meninggal karena usia yang sudah renta.

Baca juga: Tradisi Api Olimpiade dari Yunani Kuno

Karakter setia dan penuh lara Andromache di masa lalunya digambarkan Rucka dalam komik The Old Guard sebagai Andy yang juga punya kepedihan masa lalu. Andy hidup abadi namun kerap meratapi kekasihnya, Lykon, yang lebih dulu meninggal.

Andromache kedua dalam mitologi Yunani yakni, ksatria perempuan Amazon. Rucka menjadikannya sebagai inspirasi untuk mendeskripsikan ketangkasan dan keperkasaan Andy dalam bertarung. Amazon yang dimaksud tentu bukan yang di Brasil, melainkan nama suku yang dalam mitologi Yunani berasal dari Asia Minor (Semenanjung Anatolia, Turki).

Kisah Andromache asal Amazon ini tergambar dalam lukisan karya Timiades yang menghiasi sebuah bejana Thyrrenian kuno dari tahun 570 SM. Lukisan tersebut mengisahkan Perang Attic yang mempertemukan Andromache melawan Herakles alias Hercules, putra Dewa Zeus.

“Lukisan di bejana itu menggambarkan Herakles tengah menggenggam tangan Andromache saat sang ksatria perempuan itu ingin menghindar. Dikisahkan walau bertarung dengan sengit, Andromache dikalahkan Herakles, walau dalam bejana itu digambarkan juga perempuan Amazon lainnya, Panariste, mengalahkan petarung Yunani lainnya,” tulis Emma Stafford dalam Herakles.

Lukisan duel antara Andromache vs Herakles dalam bejana dari era 570 SM-560 SM (kiri) & penggambaran Andromache dalam film. (Perseus Digital Library/netflix.com).

Sementara, soal “Scythia” di belakang nama Andy dalam The Old Guard merujuk pada suku bangsa nomaden asal Siberia Selatan di era sekitar abad ke-11 SM hingga abad ke-2 M. Seperti halnya bangsa Mongol, orang Scythia juga merupakan bangsa petarung yang biasa bertualang dari Siberia ke Stepa Eurasia hingga Pegunungan Carpathia.

Dari mitos-mitos dan dongeng masa kuno itulah Rucka menciptakan latarbelakang Andy ketika merampungkan komik The Old Guard jilid pertamanya pada 2017.                                                              

“Latarbelakang Andy berakar jauh dalam sejarah, berdasarkan kisah-kisah petarung perempuan Amazon. Para petarung ini bermunculan dari wilayah Kaukasus dan mengembara ke mana-mana dari ujung utara Eropa hingga Mediterania, bahkan hingga Afrika Utara,” tandas Rucka.

Baca juga: Wajah Joker dalam Lima Aktor

Namun, inti kisah The Old Guard bukanlah soal rahasia bisa hidup abadi, melainkan bagaimana kelima ksatria “abadi” itu bisa jadi kunci atas keseimbangan atas apa yang terjadi di dunia dari zaman ke zaman. Rucka menguraikannya lewat karakter Copley yang memantau aksi-aksi Andi cs.

Setiap anak yang diselamatkan Andy cs. dalam peristiwa-peristiwa bersejarah terdahulu, ternyata jadi “juru selamat” bagi dunia. Mereka menjadi mesias melalui beragam cara, entah ketika dewasa menjadi dokter, penemu vaksin, ataupun relawan kemanusiaan yang menyelamatkan banyak nyawa.

Data film

Judul: The Old Guard | Sutradara: Gina Prince-Bythewood | Produser: Charlize Theron, David Ellison, Dana Goldberg, Don Granger, AJ Dix, Beth Kono, Marc Evans| Pemain: Charlize Theron, KiKi Layne, Marwan Kenzari, Luca Marinelli, Matthias Schoenaerts, Chiwetel Ejiofor, Harry Melling, Veronica Ngo | Produksi: Skydance Media, Denver and Delilah Productions, Marc Evans Productions | Durasi: 125 Menit | Rilis: 10 Juli 2020 (Netflix).

TAG

film mitos yunani

ARTIKEL TERKAIT

Jalan Perjuangan Tak Berujung dalam Perang Kota Empat Film Korea Selatan yang Menggambarkan Darurat Militer Senna Si Raja Lintasan Basah The Children’s Train dan Nasib Anak-anak Korban Perang di Italia Mengenal Tang Soo Do dari Cobra Kai Munculnya Si Doel (Bagian III – Habis) Munculnya Si Doel (Bagian II) Rahayu Effendi Pernah Susah di Awal Karier Yok Koeswoyo yang Tinggal dari Koes Plus Potret Pribumi Ainu di Balik Golden Kamuy