Masuk Daftar
My Getplus

Aneka Kuliner Favorit Diktator Korea Utara

Tiga generasi pemimpin Korut gemar hidangan mewah. Dari kuliner Eropa sampai sup daging anjing khas Korea.

Oleh: Randy Wirayudha | 22 Jun 2021
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un gemar mencicipi hidangan kuliner dunia (kr.usembassy.gov)

ADA yang berbeda dari penampakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat memimpin rapat Partai Buruh di Pyongyang, 15 Juni 2021 lalu. Setelah lama tak muncul di muka publik, diktator berusia 37 tahun itu tampil dengan tubuh dan pipinya tak segembul satu atau dua tahun silam.

Sejumlah pengamat politik dunia pun mengumbar spekulasi mengomentarinya. Ada yang mengatakan Kim Jong-un ingin bertenggang rasa terhadap rakyatnya yang sedang mengalami krisis pangan. Pendapat lain mengatakan, penampilan Jong-un disebabkan diet untuk tujuan kesehatan. Seperti ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung, Jong-un punya masalah obesitas karena selera makannya besar hingga memicu penyakit jantung sebagaimana dialami ayah dan kakeknya.

Isu penyakit jantung yang dialaminya sudah merebak sejak tahun lalu ketika Jong-un tak hadir dalam milad kakeknya. Hong Min, analis senior Korea Institute for National Unification, meyakini bahwa setahun terakhir ini Jong-un menjalani diet ketat agar menghindari potensi serangan jantung akibat obesitas dan tak menampakkan gejala sakit di hadapan publik.

Advertising
Advertising

“Jika dia masih mengalami masalah kesehatan, dia belum akan muncul ke muka publik untuk menggelar rapat paripurna Komite Pusat Partai Buruh yang jadi konferensi politik besar pekan ini,” ujar Hong, disitat National Public Radio, 16 Juni 2021.

Baca juga: Tiga Generasi Dinasti Kim

Kim Jong-un tampak lebih kurus saat memimpin rapat paripurna Komite Pusat Partai Buruh (KCNA)

Namun dengan ketertutupan Korea Utara, keterangan tentang diet makanan apa saja yang dilakoni Jong-un masih minim. Diketahui, bobot Jong-un bisa turun antara 20-25 kilogram dari bobot sebelumnya yang mencapai 140 kilogram.

Jong-un kemungkinan besar mesti merelakan menu-menu berlemak dan berkolesterol tinggi favoritnya di samping aneka minuman beralkohol untuk diganti dengan kuliner-kuliner sehat. Salah satu kudapan favoritnya adalah keju emmental atau keju Swiss. Bentuk berlubangnya yang ikonik, aroma harumnya dan rasanya yang ringan begitu menarik perhatian Kim Jong-un semasa bersekolah di Liebefeld-Steinhölzli Schule di Köniz, Swiss (1998-2000). Maka ketika sudah rampung sekolah di Swiss, Jong-un mengimpor banyak keju Swiss untuk demi memuaskan hasratnya pada keju berkualitas tinggi itu.

Baca juga: Kriuk Sejarah Kerupuk

Sebagaimana produk keju lain, keju Swiss merupakan makanan bernutrisi tinggi dengan kandungan kalsium, protein, fosfor, zat besi, potassium, riboflavin, thiamin, dan vitamin A serta Vitamin B12 yang baik untuk tubuh. Namun jika dikonsumsi berlebih, akan menimbulkan dampak negatif. Selain bisa menyebabkan sakit kepala, keju Swiss bisa menimbulkan masalah pencernaan, diabetes, hingga asam urat. Efeknya begitu nyata pada Jong-un saat menghilang selama enam minggu pada 2014.

“Ketika Kim Jong-un menghilang dari publik selama enam pekan pada 2014 dan kemudian muncul lagi dengan tongkat berjalan, disebutkan itu disebabkan kegemarannya akan keju emmental, warisan yang dibawa dari masa-masa (sekolah) di Swiss. Engkelnya terlihat seperti mengalami asam urat,” tulis Anna Fifield dalam The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un.

Keju emmental atau keju Swiss (kiri) & steak Kobe kegemaran Jong-un (cheesesfromswitzerland.com/japan-experience.com)

Kuliner favorit lain Jong-un, menurut mantan chef pribadi Kim Jong-il (1988-2001) dengan nama samaran Kenji Fujimoto, adalah aneka steak, utamanya steak Kobe. Lainnya adalah sushi dan sup sirip hiu sebagaimana juga kegemaran ayahnya.

“Dulu saya membuat sushi untuk sang jenderal (Jong-il) setidaknya seminggu sekali dan Jong-un selalu ikut saat makan malam dengan sushi. Jadi saya bisa bilang Jong-un menyukai sushi,” kata Fujimoto kepada Daily Mail, 5 Juni 2015.

Baca juga: Pesan Bung Karno dan Rujak Diponegoro

Sementara, untuk makanan yang dikonsumsi demi pencitraan dalam perhelatan-perlehatan internasional biasanya lebih “gila” lagi. Saat gala dinner bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2019, misalnya, Jong-un membawa tim koki sendiri untuk menyajikan spring roll ala Hanoi, ikan kod panggang Cha Ca, steak sirloin dan wagyu, kaviar, hingga foie gras atau hati bebek ala Prancis.

Untuk pendamping makanan, Jong-un dikenal menyukai banyak minuman beralkohol. Selain vodka Rusia, ia gemar sampanye Cristal, cognac Hennessy, hingga anggur Bordeaux. Di kala santai, Jong-un paling hobi menyeruput kopi Brasil yang ia impor sendiri sejak 2016.

Jamuan makan antara Kim Jong-un dan Presiden Donald John Trump pada 2019 (kr.usembassy.gov)

Kuliner Kim Jong-il

Kegemaran akan kuliner mewah Kim Jong-un diturunkan dari selera ayahnya, Kim Jong-il, yang berkuasa dari 1994 hingga 2011. Kim Jong-il bahkan punya hobi kuliner lebih beragam ketimbang putranya.

Selain penikmat aneka minuman beralkohol, sushi, dan sup sirip hiu, Kim Jong-il terobsesi mencicipi banyak kuliner dunia. Kim Jong-il acap memerintahkan Fujimoto berbelanja makanan atau bahan bakunya dari banyak negara. Di antaranya buah anggur dan melon dari China; durian, pepaya, dan mangga dari Thailand dan Malaysia; bir dari Cekoslovakia, daging babi dari Denmark, kaviar dari Iran dan Uzbekistan, serta aneka makanan laut dari Jepang.

“Pernah suatu hari saat bersantap, Kim Jong-il tiba-tiba mengatakan: ‘Fujimoto, saya dengar di Jepang ada kue beras isi yomogi (daun baru Cina). Saya ingin kamu pergi dan membelinya besok!’ Ketika saya pulang dan terlebih dulu diperiksa staf inspeksi makanan, ia tertawa puas: ‘Kue beras Jepang memang sangat lezat. Kenapa para koki kita tidak bisa membuatnya seenak ini? Aroma daun baru Cinanya sangat menyenangkan’,” kenang Fujimoto di salah satu memoarnya, Kim’s Chef.

Baca juga: Kisah Coca-Cola di Bawah Panji Nazi

Kim Jong-il pecinta sushi khas Jepang (kremlin.ru/japan-experience.com)

Untuk makanan tradisional Korea, Kim Jong-il diketahui gemar mengonsumsi Bosintang atau sup daging anjing. Pada 1985, nama hidangan itu sempat dialihbahasakan di Korea Utara menjadi Dangogi-jang. Santapan itu wajib ada di setiap perayaan besar karena, sebagaimana mitos dalam kultur Korea, mengonsumsi Dangogi-jang bisa meningkatkan kejantanan pria dan melestarikan kesejahteraan secara ekonomi.

Sup daging anjing atau sup sirip hiu yang digemarinya tentu takkan lengkap jika tak disantap dengan nasi putih. Menurut Fujimoto, Kim Jong-il menuntut “kesempurnaan” nasi yang akan dikonsumsinya.

“Terkait nasi, sebelum berasnya dimasak, pelayan dan staf dapur wajib menginspeksi berasnya butir per butir sesuai standar kesempurnaan berat dan ukuran per butirnya. Jika ada butiran beras yang tak sesuai, harus disingkirkan. Hanya butiran beras yang sempurna yang boleh disajikan dalam bentuk nasi,” imbuhnya.

Selera makannya yang berlebih akhirnya berdampak buruk pada kesehatan Kim Jong-il. Ia pun terkena diabetes dan hipertensi. Akibatnya, ia terserang stroke pada 2008 dan meninggal pada 17 Desember 2011 karena serangan jantung.

Selera Kim Il-sung

Berbeda dari putra dan cucunya, pendiri Korea Utara yang berkuasa dari 1948-1994 ini lebih menggemari kuliner tradisional Korea. Persentuhannya dengan kuliner Eropa baru terjadi di masa akhir hayatnya, saat Korea Utara sudah mulai mapan.

Di masa Perang Korea (1950-1953) dan di masa pembangunan setelahnya, Kim Il-sung diketahui punya selera makanan tak jauh beda dari rakyatnya. Ia gemar mengonsumsi Dangogi-jang atau sup daging anjing.

“Orang Korea Utara, seperti tetangga mereka di barat (China), punya kegemaran akan daging anjing. Saat Korea Utara mengalami krisis pangan pada 1980-an, Kim Il-sung sang diktator menyerukan nilai gizi daging anjing. Makanan favorit di negeri itu di masa sang diktator adalah dangogi-jang atau sup daging anjing; lainnya adalah beragam olahan usus anjing,” ungkap Don Voorhees dalam Disgusting Things: A Miscellany.

Baca juga: Mengapa Orang Batak Suka Daging Anjing?

Dangogi-jang atau sup daging anjing (worldfood.guide)

Selain itu, Kim Il-sung menyenangi beragam olahan daging ayam atau campuran daging anjing dan ayam. Kurangnya konsumsi makanan berserat membuatnya mengalami obesitas. Tingginya kolesterol Kim Il-sung turut jadi faktor yang memicu serangan jantung sebagai penyebab kematiannya pada 8 Juli 1994.

“Kim (Il-sung) memilih aneka daging ketimbang ikan atau sayuran yang ia makan sesekali. Makanan dasar untuk menemani aneka daging itu biasanya nasi campur jawawut India. Daging anjing yang diisi campuran daging ayam adalah makanan favoritnya, di mana ia menuntut untuk selalu dihidangkan setiap sarapan dan makan malam. Itu yang membuatnya obesitas,” tulis The Sun, 30 Januari 2017 mengutip salah satu laporan CIA tahun 1951 yang diungkap ke publik pada 2017.

Kim Il-sung, lanjut laporan itu, juga gemar terjun langsung ke dapur. Itu dilakukannya untuk mendiskusikan menu dengan para kokinya atau memasak sendiri yang sudah jadi hobinya sejak muda. Karena itulah ia memperhatikan dengan cermat kala staf dapurnya menyiapkan jamuan makan siang untuk mantan Presiden Amerika Jimmy Carter yang dihelat di atas sebuah kapal pesiar pada medio 1994.

Baca juga: Kimilsungia, Kim Il-sung dan Indonesia

Kim Il-sung (kanan) saat menjamu mantan Presiden Amerika, James Earl 'Jimmy' Carter Jr. pada 1994 (KCNA)

Mengutip Anecdotes of Kim Il Sung’s Life: Part 2 yang dirilis Dinas Penerangan Korea Utara pada 2013, ia sampai memastikan staf dapurnya tak sekalipun menggunakan bahan baku kacang untuk setiap hidangan makan siangnya.

“Saat jam makan siang ia memandu tamu Amerikanya ke meja dan mempersilakan mengambil makanannya. Dia juga mengatakan bahwa makanannya sudah disiapkan tanpa kandungan kacang karena ia tahu tamunya alergi pada kacang-kacangan. Carter bertanya bagaimana ia tahu kebiasaan makannya? Kim Il Sung menjawabnya sambil tertawa bahwa tidak ada di dunia ini yang tidak ia ketahui. Tamunya ikut tertawa pada lelucon itu,” tulis buku tersebut.

Baca juga: Di Balik Lagu dan Bendera Pemersatu Korea

TAG

kuliner korea utara korut kimjongil kimilsung kimjongun

ARTIKEL TERKAIT

Cerita di Balik Keriuk Keripik Kentang Dari Manggulai hingga Marandang Ranah Rantau Rumah Makan Padang Peristiwa PRRI Membuat Rumah Makan Padang Ada di Mana-mana Diaspora Resep Naga Wisata Kuliner di Tengah Perang Pilih Cabai atau Lada? Aroma Pemberontakan di Balik Hidangan Pasta Maqluba Tak Sekadar Hidangan Khas Palestina Terites, dari Kotoran Hewan yang Pahit jadi Penganan Nikmat